Jakarta, Aktual.com — Dalam Pembukaan ‘Indonesia International Furniture Expo 2016’ (IFEX 2016), Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, bahwa pemerintah Indonesia akan senantiasa mendukung kemajuan industri mebel dan kerajinan agar mampu bersaing di pasar internasional.
“Kalau ada industri yang paling diketahui atau dihayati pemerintah itu ya ‘furniture’ karena saya kira tidak ada Presiden di dunia ini yang punya pengalaman tentang ‘furniture’ seperti Pak Jokowi,” kata Wapres Jusuf Kalla, kepada wartawan, dalam Pembukaan ‘Indonesia International Furniture Expo 2016’ (IFEX 2016) di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Jumat (11/03).
Karena, lanjut JK, sebelum terjun ke dunia politik dan pemerintahan, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) adalah seorang pengusaha mebel yang berpusat di Kota Solo, Jawa Tengah.
Menurut JK, pemerintah akan berusaha mendukung industri mebel dan kerajinan Indonesia dengan menurunkan suku bunga pinjaman bank dengan target menekan angkanya menjadi satu digit di akhir 2016, dan menetapkan sistem pengupahan buruh. Serta menjaga pasokan bahan baku kayu dan rotan hingga ‘debottle necking’ regulasi atau membuka sumbat birokrasi yang menghambat pengembangan usaha.
“Kita targetkan ‘single digit’ (satu digit) akhir tahun ini,” ucap Wapres Jusuf Kalla
Karena saat ini, berdasarkan suku bunga dasar kredit Bank Indonesia, bunga kredit korporasi di Indonesia berkisar pada angka 6,17 persen hingga 16,19 persen.
Pemerintah juga telah melarang ekspor bahan baku kayu dan rotan untuk produksi mebel dan kerajinan, serta membangun sentra industri di daerah-daerah yang dekat dengan sumber bahan baku.
JK menambahkan teknologi dan inovasi juga diperlukan untuk menambah kreasi dan variasi pada produksi mebel dan kerajinan yang bisa meningkatkan daya saing ekspor Indonesia.
Sekedar informasi, ‘IFEX 2016’ yang diselenggarakan oleh Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, mulai tanggal 11 sampai dengan 14 Maret 2016 , yang diikuti oleh 446 peserta dari dalam dan luar negeri.
Artikel ini ditulis oleh: