Jakarta, Aktual.com — Aparat kepolisian menangkap dua orang pengedar narkoba jenis ganja dan sabu-sabu di Kecamatan Indra Makmur, Kabupaten Aceh Timur, Aceh.

Kedua orang pengedar tersebut diringkus di dua lokasi terpisah berkat informasi dari masyarakat yang resah atas maraknya peredaran narkoba di desa mereka.

“Awalnya aparat desa mengirim surat resmi ke Polres. Kita kembangkan dan hasilnya dua orang tertangkap bersama barang bukti narkoba, pada Sabtu,” sebut Kapolres Aceh Timur AKBP Hendri Budiman melalui Kasat Narkoba AKP Ildani Ilyas di Idi, Minggu (13/3).

Dijelaskan, sekira pukul 16.00 WIB, petugas Sat Narkoba Polres Aceh Timur berhasil menangkap tersangka berinisial DN (26) warga Desa Blang Nisam, Kecamatan Indra Makmur.

Dari tangan DN, polisi menemukan ganja seberat 10,5 gram, 2 unit bong (alat isap), satu sendok sabu, satu kaca pirek dan 40 buah plastik putih diduga untuk pembungkus sabu dan 8 butir selongsong peluru hampa.

“Selain narkoba jenis ganja dan sabu, ditemukan pula selongsong peluru hampa,” kata Ildani.

Setelah dilakukan pengembangan, lanjutnya, tersangka DN mengaku barang haram itu diperoleh dari tersangka MS. Namun, saat hendak ditangkap di rumahnya di desa yang sama, tersangka MS berhasil kabur dengan membawa lari 20 gram sabu.

Selanjutnya, sekitar 30 menit kemudian, petugas berhasil menangkap tersangka lainnya berinisial LU (40) warga Desa Seuneubok Bayu, Kecamatan Indra Makmur, Aceh Timur. Dari tangan tersangka ditemukan beberapa kemasan kecil ganja kering siap edar dengan berat 20 gram.

“Tersangka LU mengaku bahwa barang tersebut diperolehnya dari AN (30) warga desa setempat, yang kini telah ditetapkan sebagai DPO bersama tersangka MS,” papar Kasat Narkoba.

Saat ini, tambah Kasat, guna melakukan pengembangan dan kepentingan penyidikan, kedua tersangka beserta barang bukti langsung di bawa ke Mapolres Aceh Timur.

AKP Idani Ilyas juga mengapresiasi langkah aparat desa yang telah mengirimkan surat resmi pada Polres Aceh Timur karena resah dengan maraknya peredaran Narkoba di pelosok desa.

“Kita apresiasi sekali. Ini patut untuk ditiru oleh masyarakat bahkan aparat desa lainnya,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka