Kepala BKPM Franky Sibarani (tengah) didampingi dengan Deputi bid Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal Azhar Lubis (kanan) dan Deputi bid Pengendalian Iklim Penanaman Modal Farah Indriyani (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan tentang target pertumbuhan investasi 2016 di Jakarta, Jumat (8/1). BKPM menargetkan pertumbuhan investasi 2016 sebesar Rp 594,8 triliun naik 14 persen dibandingkan target yang dicanangkan pada tahun 2015 sebesar Rp 519 triliun. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/ama/16. *** Local Caption ***

Jakarta, Aktual.com — Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani mengatakan investor asal Australia membidik pengembangan pariwisata dengan mengalokasikan dana sebesar USD10 juta (sekitar Rp 125 miliar dengan kurs dolar setara Rp 12.500).

Direncanakan pihak Investor Australia tesebut akan menggelontorkan uangnya pada sektor pariwisata terintegrasi dengan properti yang berlokasi di sekitar pinggir pantai Provinsi Lampung dan sekitar lokasi wisata Pulau Samosir, Danau Toba, yang terletak di Provinsi Sumatera Utara.

“Kawasan danau toba saat ini menjadi perhatian asal mancanegara sebagai alternatif lokasi proyek. Mereka melihat dan mencoba memanfaatkan peluang ini,” Kata Franky dalam rilis yang diterima Aktual.com Minggu (13/3)

Lebih lanjut Franky menambahkan bahwa rencana investasi perusahaan adalah membangun perumahan, villa, marina, golf dan resort.

“Adapun luas lahan yang dibutuhkan di masing-masing wilayah adalah minimal 10 hektar, dengan perkiraan nilai investasi sebesar USD10 Juta,” ungkapnya.

Berdasarkan keterangan Franky, awal bulan ini Presiden Joko Widodo akan menyempatkan diri mengunjugi kawasan Danau Toba untuk melihat pengembangan Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata prioritas.

“Danau Toba adalah salah satu dari ‎10 destinasi wisata prioritas selain Borobudur, Mandalika, Labuhan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Kepulauan Seribu, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai dan Tanjung Kelayang,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Nebby