Menlu Retno Retno Lestari Priansari memberikan keterangan pers terkait isu "miring" kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat di Jakarta, Sabtu (7/11). Retno menyatakan pemerintah tidak pernah menggunakan jasa pelobi dan membayar 80 ribu dolar AS untuk mengatur kunjungan Presiden ke Amerika Serikat guna bertemu Presiden Barack Obama beberapa waktu lalu. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/15.

Ramallah, Aktual.com – Keinginan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi berkunjung ke wilayah Otoritas Palestina, terhalang sikap arogan Israel.

Padahal Retno sudah dijadwalkan bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Menlu Palestina Riyad al Maliki di Ramallah, Minggu (13/3) tadi.

Penyebabnya, tidak lain lantaran sang menteri tidak mau ‘mampir’ menemui pejabat pemerintah negeri zionis itu di Yerusalem. Lagipula, Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik.

Israel diketahui menerapkan aturan ‘janggal’ bagi pejabat negara lain yang mau berkunjung ke Palestina, maka harus juga menemui pejabat Israel. Karena Retno menolak, Israel pun keluarkan larangan.

Meski menolak berkomentar atas sikap Israel, Menteri Luar Negeri Palestina Al Maliki tetap tidak kehilangan akal untuk tetap menemui Retno. Mereka bakal tetap bertemu, tapi bukan di Ramallah seperti rencana semula, melainkan di Amman, Yordania.

Seperti dilansir dari Haaretz (13/3), rencana Menlu RI Retno untuk kunjungi Palestina sudah disampaikan sejak Konferensi Tingkat Tinggi OKI digelar di Jakarta.

Sikap tegas terhadap Israel dikeluarkan Indonesia dalam pertemuan yang juga dihadiri Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas itu. Yakni memboikot barang hasil produksi permukiman ilegal Israel di Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Golan Heights.

Artikel ini ditulis oleh: