Jakarta, Aktual.com – Ribuan sopir taksi menggeruduk Istana Negara, dalam aksi tersebut mereka menuntut ditutupnya aplikasi taksi online yang telah menghancurkan mata pencaharian mereka.
Keberadaan taksi berbasis aplikasi online yang kini tengah marak di masyarakat dianggap karena pembiaran oleh pemerintah pusat yabg tidak tegas dalam penegakkan undang-undang.
Salah seorang orator mengatakan, bahwasanya Presiden Jokowi telah bertindak lalai dengan membiarkan kehidupan supir taksi konvesional yang hari ini kian terpuruk karena ekonominya tergerus oleh keberadaan taksi berbasis aplikasi online.
Bapak Presiden jangan remehkan kami. Kami yang membantu pemasukan negara!!” lantangnya yang disambut sorak-sorai massa.
Menurutnya, rekomendasi presiden untum menutup aplikasi online tersebut dalam waktu satu bulan hanya sebuah bualan.
“Itu hanya alasan. Hai Bapak Presiden, tolong dengarkan kami, tutup sekarang juga!” sambungnya lagi.
Lanjut sang orator, keberadaan taksi berbasis online sama sekali tidak memberikan keuntungan kepada negara.
“Mereka illegal, tidak resmi. Mereka tidak membayar pajak kepada negara, kenapa dibiarkan?!” tanyanya tegas.
Artikel ini ditulis oleh: