Jakarta, Aktual.com – DKI Jakarta diharapkan mendapatkan pemimpin baru pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 2017 mendatang.
Karenanya, politisi NasDem, Dodi Ilham berharap, gubernur DKI nantinya mampu menahan diri dari ucapan sarkas di depan publik serta tidak mudah mengeluarkan umpatan kepada orang lain.
”Setidaknya, figur itu memiliki budaya yang tak mudah meremehkan orang lain,” ujarnya di Jakarta, Selasa (15/3).
Eksponen aktivis ’98 ini juga berharap, gubernur nantinya tidak ‘menyingkirkan’ penduduk asli Jakarta ke daerah pinggiran melalui berbagai kebijakan yang tak adil dan memihak.
Misalnya, menaikkan nilai jual objek pajak (NJOP) berlipat-lipat ganda, sehingga kepemilikan tanah dan properti hanya bisa diakses oleh golongan tertentu.
Kemudian, bersemangat menggarap proyek 17 pulau buatan di Teluk Jakarta dan nantinya dijual dengan harga tinggi, tanpa merisaukan ekosistem dan dampak lingkungannya serta hak hidup masyarakat pesisir yang menjadi nelayan.
“Jangan sampai tergusurnya etnis Melayu di Singapura terulang dan terjadi di Indonesia, khususnya Jakarta,” harapnya.
Bila tipologi pemimpin seperti itu tidak berhasil memimpin DKI nantinya, Dodi berkeyakinan, pembangunan non-fisik Jakarta bakal rapuh.
Sebab, budaya dan kearifan lokal bakal tergerus. “Karena keimanan saling menghargai dan keadilan manusiawi sirna,” bebernya.
Akhirnya, terjadi kerusuhan antaretnis, lantaran ibukota dihuni masyarakat dari golongan tertentu. Lapangan kerja pun menjadi sulit bagi warga Jakarta.
“Apalagi, UU ASN (Aparatur Sipil Negara) dan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) telah diberlakukan,” jelas pendiri Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ) ini.
Kebhinnekaan juga menjadi bias, lantaran dikotomi etnis tertentu kian melebar dan meluas.
“Saya berharap, kader kebangsaan muncul pada pilkada nanti dan bertarung secara fair serta mematahkan rasa kecewa publik terhadap entitas parpol yang menegasikan fungsi dan perannya sendiri serta pragmatis,” inginnya.
“Belum lagi calon perseorangan yang merasa dirinya paling benar dan seolah menjadi superman bagi kelompoknya,” tutup Dodi.
Artikel ini ditulis oleh: