Jakarta, Aktual.com — Kepala Satgas Operasi Tinombala Kombes Pol Leo Bona Lubis memperkirakan, jumlah anggota jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur atau Kelompok Santoso saat ini berkisar antara 25-30 orang.
“Perkiraan itu antara 25 sampai 30 orang lagi saat ini,” kata Kombes Leo saat dihubungi wartawan dari Jakarta, Rabu (16/3).
Perkiraan itu, lanjut dia, berdasarkan penyisiran tim Polri dan TNI yang tergabung dalam Operasi Tinombala. Terlebih, Selasa (15/3) sekitar pukul 07.00 WITA, terjadi kontak senjata antara anggota dengan kelompok sipil bersenjata di pegunungan Desa Talabosa, Kecamatan Lore Peore, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Dalam kontak senjata itu, dua orang pelaku teror tewas di lokasi kejadian, sedangkan barang bukti yang ditemukan adalah 10 bom lontong, tiga ransel, lima karung logistik, tujuh peta dan buku catatan pengaturan tugas anggota.
Dua orang tewas itu diduga berasal dari suku Uighur, Tiongkok dan menjadi anggota kelompok jaringan MIT sejak 2014 silam. “Dua orang tewas itu diduga orang Uigur, Tiongkok.”
Sementara sebelumnya dalam pengejaran kelompok MIT, pasukan gabungan Operasi Tinombala juga menemukan satu orang lainnya yang tewas di Sungai Lariang pada Selasa (1/3). “Satu orang yang sebelumnya ditemukan tewas di Sungai Lariang, diduga juga kelompok MIT.”
Jenazah ketiganya, kata Leo, saat ini masih berada di RS Bhayangkara Palu untuk diidentifikasi. Dia berkeyakinan bahwa pimpinan MIT, Santoso akan segera tertangkap dalam waktu dekat karena posisi mereka sudah terjepit saat ini.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat (bisa ditangkap).”
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu