Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPRD DKI M. Taufik anggap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terlalu terburu-buru menentukan sikap mengambil jalur perseorangan untuk maju jadi incumbent di Pilkada 2017.
Sebagai mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI, Taufik tahu betul sulitnya seseorang maju lewat jalur perseorangan. Dimana seorang calon harus melewati beberapa tahapan dulu seperti verifikasi sebelum bisa dinyatakan lolos.
Lagipula, kata dia, KTP dukungan yang dikumpulkan TemanAhok juga belum tentu dinyatakan sah KPU. Sebab pengumpulannya dilakukan sebelum Ahok menentukan pasangan cawagub. Ditambah lagi Taufik juga yakin kepemimpinan Ahok di DKI bakal tersandung kasus Sumber Waras yang saat ini masih proses penyelidikan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dengan berbagai sandungan itu, Taufik berpendapat Ahok belum bisa disebut sebagai ‘calon gubernur’. “Ahok aja yang genit. Tapi kita juga genit (nyebut Ahok calon gubernur), media juga gegenitan, relawan (TemanAhok) juga gegenitan. Sedangkan Ahok saja belum jadi calon, keliru kalian semua,” ujar politisi Gerindra itu dalam diskusi publik bertajuk Merebut Kursi DKI 1, Parpol Vs Independen di Gedong Joang 45, Rabu (16/3).
Tidak berhenti di situ. Taufik juga mencibir tudingan Ahok soal ‘mahar’ politik yang dilempar ke khalayak ramai. Taufik menyebut Ahok telah lakukan pembohongan publik.
“Ahok ngibul terus ini, dia bilang ada mahar, kalau ada mahar silahkan buka, orang saya yang ‘nenteng-nenteng’ dia. TemanAhok itu nggak tahu apa-apa, orang saya yang nenteng Ahok,” kata dia.
Selain Taufik, diskusi juga dihadiri Hasnaeni ‘Wanita Emas’ , Kanjeng Pangeran Norman Hadinegoro (Ketua Relawan Ahok Jakarta Barat), Abraham Lunggana (Lulung), Perwakilan Nachrowi Ramli dan Santos Asraf Ali Anggota F-Golkar DPRD DKI.
Artikel ini ditulis oleh: