Semarang, Aktual.com – Sebanyak 120 pengungsi dari berbagai negara saat ini berada di penampungan Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Semarang, Jawa Tengah.

Jumlah terbanyak berasal dari Afganistan, 58 orang terdiri dari 36 laki-laki dan 22 perempuan. Juga ada pengungsi asal Irak, Iran, Pakistan, Ethopia, Myanmar, Srilanka dan India. “Secara keseluruhan ada 120 pengungsi,” kata Kasi Registrasi dan Administrasi Laporan Rudenim Semarang, Retno Mumpuni, di Semarang, Kamis (17/3).

Ratusan pengungsi itu masuk melalui Yogyakarta, Semarang dan Jakarta dan jumlahnya terus bertambah tiap bulan. Diakui Retno, jumlah pengungsi sebanyak itu melebihi kapasitas penampungan di Rudenim Semarang yang normalnya hanya bisa menampung 90 orang. Akibatnya, satu kamar terpaksa diisi empat orang. Kalau si pengungsi membawa istri dan anak, kamar jadi lebih sesak karena bisa terisi sampai enam orang.

“Jika jumlahnya sudah kebanyakan maka akan ditampung di Rudenim Makassar atau Jakarta,” kata Retno.

Terkait pemulangan para pengungsi ke negara asal, dituturkan Retno, Rudenim Semarang masih menunggu jadwal pemulangan dari UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees), lembaga PBB yang mengurus soal pengungsi.

Yang jadi masalah, jadwal pemulangan ternyata tidak bisa dipastikan, tergantung kelancaran proses pendataan UNHCR. Persoalan itu misalnya sempat menyebabkan pengungsi asal Srilanka batal dipulangkan karena terkendala data tempat tinggal. “Ini memakan waktu lama,” kata dia.

Ternyata, tidak semua pengungsi yang ditampung di sini akibat konflik di daerah asalnya. Pengungsi asal Myanmar, Ku Myo Aung misalnya. Dia terpaksa harus ‘menginap’ di Rudenim karena paspor miliknya raib saat berada di Boyolali.

“Niatnya pengin menjemput istri eh malah paspornya hilang. Akibatnya saya tak bisa pulang dan harus tinggal sementara di sini,” keluhnya. Sudah dua bulan Ku Myo tinggal di Rudenim dan tak tahu sampai kapan harus menunggu penerbitan parpor baru miliknya. “Ya moga-moga bisa cepat rampung urusannya,” kata Myo.

Berikut rincian pengungsi yang saat ini ditampung di Rudenim Semarang: Afganistan 58 orang, Irak 16 orang, Iran enam orang, Pakistan delapan orang, Ethiopia empat orang, Srilanka enam orang, Myanmar satu orang dan India satu orang.

Artikel ini ditulis oleh: