Banda Aceh, Aktual.com – Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyatakan provinsi tersebut diperkirakan membutuhkan dana mencapai Rp2,1 triliun untuk program sanitasi.
“Perkiraan dana untuk program sanitasi ini dihitung dari tahun 2016 sampai dengan 2019,” kata dia, di Banda Aceh, Kamis (17/3).
Menurut dia, perlu pemikiran bersama guna menyatukan visi agar bisa menjalankan program sanitasi di Aceh secara lebih baik di masa mendatang.
“Memang perkiraan dana tersebut cukup besar sehingga perlu adanya pemikiran bersama untuk mengatasi dan menjalankannya,” kata dia.
Pemerintah, ujar dia, telah menghabiskan anggaran sebesar Rp1,153 triliun untuk program sanitasi di provinsi Aceh dalam rentang waktu tahun 2009-2015. Anggaran tersebut terdiri dari pendanaan APBN sebesar Rp407,4 miliar, APBA sebesar Rp132,3 miliar dan ABPK Rp613,4 miliar.
Pihaknya mengakui untuk mencapai target nasional terhadap sanitasi dan air minum bukan pekerjaan mudah. Apalagi saat ini masih ditemukan sejumlah kendala di lapangan seperti masih rendahnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang sehat.
selanjutnya minimnya pengetahuan masyarakat tentang isu-isu sanitasi dan kesehatan serta keterbatasan tenaga ahli dalam penyusunan perencanaan pelayanan sanitasi yang komprehensif dan multi sektor.
Karena itu, ia menyarankan agar adanya langkah cepat untuk mengatasinya dengan cara menyiapkan perencanaan pembangunan sanitasi yang responsif dan berkelanjutan melalui strategi sanitasi kabupaten/kota dan memorandum program sanitasi.
Pemerintah Aceh juga menilai perlunya pembangunan sanitasi secara terpadu di seluruh Aceh sebagai bagian dari program percepatan pembangunan sanitasi pemukiman nasional yang sudah dimulai sejak 2010.
“Saya berharap pertemuan ini bisa menghasilkan rekomendasi konkrit untuk kita jalankan sebagai program percepatan pembangunan sanitasi pemukiman di Aceh, sehingga universal acces dibidang air minum dan sanitasi tahun 2019 bisa tercapai,” demikian kata Zaini.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara