Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menpora Imam Nahrawi (kedua kanan), Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kiri) serta Staf Khusus Presiden Johan Budi (kedua kiri) meninjau lokasi Proyek Wisma Atlet di Bukit Hambalang, Kab.Bogor Jawa Barat, Jumat (18/3). Presiden menegaskan proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat adalah aset negara yang harus diselamatkan, proyek itu telah menghabiskan uang negara hingga mencapai Rp 2,7 triliun. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ama/16

Jakarta, Aktual.com — Rencana pemerintah ingin melanjutkan pengerjaan mega proyek pusat pendidikan pelatihan olahraga di bukit Hambalang, Jawa Barat ditanggapi positif oleh Partai Demokrat.

Ketua Divisi Pengembangan Kemitraan Masyarakat DPP Partai Demokrat Dede Yusuf mengatakan, bahwa pengerjaan lanjutan proyek mangkrak biasa dilakukan oleh rezim pemerintahan selanjutnya.

Hal itu pun juga dilakukan oleh Susilo Bambang Yudhoyono saat menjadi Presiden. Dimana, saat itu banyak juga proyek yang tidak diselesaikan oleh pemerintahan sebelumnya.

“Semua program-program yang belum beres, lakukan. Karena dulu pak SBY punya program-program mangkrak zamannya ibu Megawati, diteruskan juga, nggak ada masalah,” kata Dede di Jakarta, Sabtu (19/3).

Tak hanya Demokrat yang angkat bicara soal rencana kelanjutan proyek Hambalang ini. Komisi Pemberantasan Korupsi pun telah mengutarakan pendapatnya mengenai rencana tersebut.

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menuturkan bahwa pihaknya siap memantau jalannya pengerjaan proyek itu. “Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang sistem Keolahragaan Nasional mengisyaratkan tentang syarat sarana olahraga. Maka KPK akan kawal,” kata Saut, kemarin.

Pernyataan Saut itu pun coba dikonfirmasi ke Dede. Dia pun melihat bahwa pemantauan yang dimaksud KPK bukan kepada Demokrat. “Saya tidak melihat memantau dari Demokrat-nya ya,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby