Jakarta, Aktual.com — Perusahaan asal Korea Selatan dipastikan melakukan investasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Provinsi Sulawesi Tengah.
Asisten II Bidang Perekonomian Setda Sulteng, Bunga Elim Somba di Palu, Senin (21/3) mengatakan bahwa investasi tersebut untuk memaksimalkan suplai energi listrik bagi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu.
Pihak perusahaan yang bernama PT. Energi Surya Lestari (ESL) diwakili direktur Kwon Young Ki, telah melaksanakan rapat pertemuan dengan Wakil Gubernur Sudarto di kantor gubernur, Jumat (18/3).
Berdasarkan pemaparan yang dilakukan oleh technical expert PT. ESL Komang Bagiasna, menyampaikan bahwa ESL rencananya akan melakukan investasi dalam bidang pembangunan PLTS 200 megawatt, dengan nilai investasi Rp7,8 triliun. Kemudian pembangunan PLTG 200 MW dengan nilai investasi senilai Rp26 triliun dalam 3 tahun.
Kata dia, wagub Sudarto dalam pertemuan tersebut menyampaikan bahwa Pemda Sulteng menyambut baik rencana investasi di wilayahnya. Ia pun memberikan apresiasi atas dipilihnya Sulteng oleh perusahaan asal Korea Selatan tersebut dalam menanamkan investasinya.
Sulteng memiliki berbagai potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat besar, khususnya di bidang sumber daya air dan energi. Untuk itu, Pemda selalu mendukung setiap rencana investasi yang dilakukan.
Namun yang perlu diingat, para investor, baik dalam dan luar negeri harus mengikuti setiap mekanisme dan regulasi, peraturan perundang-undangan yang berlaku demi kelancaran dan kenyamanan kerjasama investasi.
Semua ini demi pertumbuhan ekonomi dan kemajuan pembangunan, khususnya di Sulteng, ujarnya menirukan penyampaian wagub.
Rapat tersebut turut dihadiri perwakilan Bappenas RI, wakil bupati Banggai dan Wakil Bupati Sigi.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara