Pekerja beraktivitas di mesin 'rig service' saat proses perawatan sumur di Cluster U Field Tambun Pertamina EP, Taruma Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (11/2). Perawatan tersebut guna mempertahankan produksi minyak di Field Tambun yang mencapai sekitar 2.168 barrel per hari. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./16

Jakarta, Aktual.com — Proyek pengembangan gas Paku Gajah Development Project (PGDP) yang dikelola PT Pertamina EP di Prabumulih, Sumatera Selatan, mencatatkan produksi sebesar 45 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD) dan 1.000 BCPD kondensat selama Januari-pertengahan Maret 2016.

“Jumlah produksi yang dihasilkan dari 17 sumur aktif tersebut naik dibandingkan produksi rata-rata tahun lalu sebesar 43,8 MMSCFD untuk gas dan kondensat 992 BCPD,” kata General Manager PGDP Direktorat Pengembangan Pertamina EP, Mussalam Latuconsina dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (21/3).

Ia mengatakan hingga pertengahan Maret 2016, PGDP mulai melakukan pemboran satu sumur pengembangan, yaitu PDW-8. Sementara itu, empat sumur lainnya sedang dalan tahap pembuatan lokasi, dan satu sumur dalam tahap pembebasan lokasi.

“Semua rencana pemboran enam sumur tersebut akan dilakukan dengan menggunakan dua rig pemboran milik PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI), anak usaha PT Pertamina (Persero), secara paralel,” kata Mussalam.

Menurut Mussalam, pembangunan Fasilitas Produksi Permanen dalam tahapan pelaksanaan EPC (engineering procurement and contract) yang dimulai sejak awal Januari 2016. PGDP saat ini fokus pada pembangunan konstruksi di Stasiun Pengumpul Gas (SPG) Paku Gajah dan SPG Kuang.

Kegiatan PGDP tahun ini adalah pembuatan fasilitas produksi permanen SPG Pakugajah dan SPG Kuang, pemasangan trunkline dari SPG Merbau ke SPG Pakugajah sepanjang 23 km, dan pemboran enam sumur pengembangan. “Kami berharap Integrasi POD Phase-1 dan POFD Kuang Phase-2 akan on stream pada akhir kuartal I 2017,” ujarnya.

Sebelum terbentuknya PGDP (2010-2013), area tersebut memproduksi gas dari 10 sumur eksplorasi dengan menyewa fasilitas produksi dari pihak ketiga.

Wilayah kerja PGDP berada kurang lebih 50 kilometer di selatan Kota Prabumulih dibatasi oleh wilayah seismik 3D Pagardewa yang memiliki luas 350 kilometer persegi.

PGDP terbentuk pada 2012 dan rencana pengembangan (plant of development/POD) disetujui pada 28 Juni 2013. “Dari awal terbentuk sampai saat ini PGDP telah melakukan kegiatan workover sebanyak 10 sumur dan empat sumur pemboran pengembangan (infill) yang sudah selesai dikerjakan pada 2014-2015,” katanya.

Cadangan gas PGDP dari 5 struktur (Tasim, Prabumenang, Karangdewa, Pagardewa dan Pagardewa Selatan) adalah sebesar 100,46 triliun kaki kubik (BCF). Setelah dilakukan monitoring produksi dan dilakukan perhitungan ada beberapa struktur yang mengalami kenaikan angka cadangan dengan total menjadi 201,2 BCF.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka