Jakarta, Aktual.com — Politikus PDIP Andreas Pareira tak terima dengan kritikan Partai Demokrat yang menganggap pemerintahan Presiden Joko Widodo terlalu berlebihan dalam menggunakan APBN untuk pembangunan infrastruktur.
“Sebenarnya kan ada skala prioritas pembangunan. Pak Jokowi pioritaskan pembangunan infrastruktur untuk rakyat kecil dan untuk bangsa ini. Salah satu yang harus jadi perhatian adalah infrastruktur,” ujar Andreas di Jakarta, Senin (21/3).
Namun, Andreas membantah bila kunjungan Jokowi ke Hambalang adalah serangan balik terhadap pemerintahan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Seperti diketahui, proyek pusat pendidikan dan sekolah olahraga itu mangkrak karena kala itu sejumlah petinggi Demokrat terseret kasus korupsi.
“Menurut saya sebenarnya apa yang dilakukan Jokowi strategi pembangunan beliau. Bukan hanya hambalang, tapi sebelumnya beliau juga menyelesaikan infrastruktur yang mandek. Misalnya waduk jatigede, yang sekalian lama mandek. Pembangunan tol Cipali dalam waktu yang relatif singkat. Begitupun hambalang ini proyek besar, tapi itu di SBY kader Demokrat kena korupsi. Jokowi tugas beliau untuk melanjutkan,” jelas anggota Komisi I DPR itu.
Meski demikian, ia menilai percepatan infrastruktur era Jokowi ini dimaksudkan untuk mengejar pembangunan yang seharusnya diselesaikan pemerintahan SBY.
“Sejak reformasi tidak terjadi pembangunan, makanya saya setuju pembangunan diprioritaskan karena itu untuk mengebut yang tertinggal di era sebelumnya. Gusdur, Megawati hanya punya waktu singkat dan ada tantangan untuk selesaikan masalah reformasi. Harusnya di SBY dilakukan tapi tidak terjadi,” tandas Andreas.
Artikel ini ditulis oleh: