Jakarta, Aktual.com — PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang menyiapkan mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO) khusus bagi perusahaan skala usaha kecil menengah (UKM) untuk meraih pendanaan dalam rangka mengembangkan ekspansi.
“Saat ini kami sedang mencari mekanisme untuk IPO UKM, perusahaan berskala UKM membutuhkan mekanisme khusus agar dilirik oleh investor,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Senin (21/3).
Menurut dia, upaya UKM meraih pendanaan melalui pasar modal masih mengalami beberapa kendala, mayoritas perusahaan berskala itu masih cukup kesulitan untuk memenuhi persyaratan IPO.
“Banyak pengusaha mikro yang sebenarnya ingin memperoleh dana dari pasar modal, namun tidak memenuhi peryaratan yang telah ditetapkan. Maka itu BEI sedang menyusun modelnya, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa selesai. Bisa saja nantinya saham-saham UKM itu ditujukan ke investor strategis,” katanya.
Dalam rangka meningkatkan permodalan UKM, BEI bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (Hipmi Jaya) terus aktif melakukan edukasi dan sosialisasi tentang pasar modal, terutama kepada para pengusaha muda.
“BEI dan Hipmi Jaya memiliki tujuan yang sama. BEI butuh adanya emiten baru, sementara para pengusaha muda yang tergabung dalam Hipmi Jaya membutuhkan akses permodalan baru untuk mengembangkan usahanya,” katanya.
Ketua Bidang Ekonomi, Keuangan dan Perbankan Hipmi Jaya Tri Antoro Muliawan mengatakan bahwa untuk memperoleh pendanaan di pasar modal melalui IPO tidak semudah yang diperkirakan.
Ia menyampaikan bahwa banyak faktor yang harus diketahui perusahaan sebelum melakukan IPO salah satunya menentukan momentum, menyiapkan waktu dan biaya, serta menyiapkan “business plan” agar investor yakin dengan saham yang ditawarkan.
“Jadi edukasi dan sosialisasi penting untuk perusahaan yang akan ‘go public’, dan Hipmi Jaya bersedia untuk membantu edukasi bersama dengan BEI,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka