Menteri BUMN Rini Soemarno

Jakarta, Aktual.com — Terpilihnya direktur utama baru PT Bank Mandiri Tbk, Kartika Wirjoatmodjo yang mengganti Budi Gunadi Sadikin, tidak terlepas dari konspirasi busuk untuk memuluskan pinjaman dari luar negeri terutama dari China. Hal itu dapat tercium dengan jelas oleh Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu.

Ketua FSP BUMN Bersatu Arief Poyuono, mengatakan bahwa Kartika Wirjoatmojo sengaja ditempatkan sebagai Dirut Bank Mandiri, untuk dijadikan boneka Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, sehingga semua kebijakan aksi corporasi Bank Mandiri nantinya, dikembalikan kepada Rini Soemarno.

“Jelas untuk memuluskan pinjaman dari China Development Bank yang diprakasai oleh Rini Soemarno yang tersendat akibat Kebijakan Direksi Bank Mandiri sebelumnya. Sebab persyaratan pinjaman China Development Bank itu sangat memberatkan dan mengancam kepemilikan pemerintah dan pemegang saham publik jika dana dari China Development Bank default akibat digunakan untuk pembiayaan Proyek infrastrutur multiyears,” tegas Arif dalam rilis yang diterima Aktual.com Senin (21/3).

Lebih lanjut Arif mengungkapkan, bahwa secara rekam jejak, Kartika Wirjoatmojo dinilai tidak kompeten untuk memimpin badan usaha negara yang mengelola aset sekitar Rp800 triliun itu.

Kartika Wirjoatmojo dinilai minim pengalaman dan masih teramat belia, dia tidak pernah menempatkan posisi yang strategis dalam perbankan untuk diukur kepiawaiannya dalam mengelola aset negara.

“Jadi kepala cabang Bank Mandiri saja belum pernah atau menjabat sebagai karyawan Bank Mandiri untuk urusan luar negeri saja belum pernah,
Karena itu patut dicurigai ada ketidak beresan denga pengangkatan dirinya. Dia itu hanya Mantan pegawai Boston Consulting Group Dan Credit analis di Bank Industri Jepang,” bongkar Arief.

Selain itu dia mengingatkan Presiden Jokowi agar tidak luput dari perhatian mengenai hal-hal sensitif seperti ini, karena jika salah dalam memilih, maka akan membawa kebangkrutan dan berimbas signifikan pada perekonomian nasional.

Terlebih saat ini situasi perbankan Indonesia dalam keadaan emergency dengan tingginya NPL Bank Mandiri, terangnya.Yang tidak kala penting, dia mengingatkan para pemegang Saham publik Bank Mandiri agar berhati hati.

“Hal-hal seperti ini yang harusnya Presiden peduli jangan sampai Flag Bangking Indonesia hancur akibat salah pilih orang nomor satu di Bank Mandiri. Jelas bahwa ada kongkalikong yang tidak beres dalam proses fit and proper test pemilihan Dirut Bank Mandiri . banyak informasi yang saya terima dari dalam Karyawan Bank Mandiri kalau Kartika Wiraljoatmojo itu nothing special dan the real Dirut Bank Mandiri ya Rini Soemarno Mantan Banker Gagal di perusahaan Astra,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Nebby