Jakarta, Aktual.com — Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri Kombes Pol Anton Castilani mengatakan, identifikasi 13 jenazah korban jatuhnya helikopter TNI AD di Poso masih berlangsung di Rumah Sakit Polri Keramat Djati.

“Proses identifikasi kasus kecelakaan helikopter, apabila kondisi jenazah baik akan diawali dengan sidik jari, ciri-ciri fisik dan properti,” kata Anton melalui pesan singkatnya di Jakarta, Senin (21/3).

Dia menjelaskan, setelah itu akan ditingkatkan ke pemeriksaan gigi forensik dicocokkan dengan “dental record”. Menurut dia, kalau tidak ada masalah maka selesai dalam satu hari dan apabila tidak berhasil maka dilakukan tes DNA.

“Kalau periksa DNA apabila pembanding sudah lengkap diperlukan waktu 2-3 hari apabila tidak ada penyulit,” katanya.

Sebelumnya, sebanyak 13 anggota TNI, termasuk Komandan Korem 132/Tadulako Palu Kol. Inf Saiful Anwar gugur dalam musibah jatuhnya helikopter TNI di Desa Kasiguncu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu sekitar pukul 17.55 WITA.

Kapolres Poso AKBP Roni Suseno mengatakan Minggu malam bahwa jenazah anggota TNI itu sedang dievakuasi menuju Kota Palu.

Kepala Penerangan Kodam VII/Wirabuana Kolonel I Made Sutia menyebutkan bahwa musibah jatuhnya pesawat helikopter TNI AD di Desa Kasiguncu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, disebabkan cuaca buruk.

Dia mengatakan, para anggota TNI tersebut sedang menjalankan tugas rutin di Poso, khususnya terkait Operasi Tinombala bersama anggota Polri.

Dalam peristiwa itu, kata Kapendam, 13 anggota TNI gugur, termasuk Danrem 132/Tadulako Kol. Inf Saiful Anwar.

Keterangan yang dikumpulkan Antara di Palu menyebutkan bahwa helikopter TNI AD itu sedang dalam penerbangan dari desa Watutau, Kecamatan Lore Tengah, ke arah Kota Poso, namun kemudian jatuh di sebuah perkebunan masyarakat di Dusun Petirebajo, Desa Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir sekitar pukul 17.45 WITA.

Pesawat tersebut ditumpangi 13 personel TNI yakni Danrem 132/Tadulako Kol Inf Saiful Anwar, Kapenrem Mayor Faki, Kapten Yanto (dokter), Kolonel Heri dan Kol Ontang (BIN) dan Prada Kiky (ajuan Danrem).

Sedangkan awak helikopter adalah Kapten Agung (Pilot), Lettu Wiradhy (co pilot), Lettu Tito (co pilot), Sertu Bagus (mekanik), Serda Karmin (mekanik), Pratu Bangkit (avionik)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Nebby