Natural Gas
Natural Gas

Jakarta, Aktual.com — Dalam dua minggu terakhir, harga gas alam telah bergerak lebih tinggi sebesar 15 persen. Kenaikan ini terjadi setelah Phil Davis dari Phil Stock Dunia mengatakan bahwa ia percaya, sudah saatnya waktu yang tepat untuk memulai posisi baru.

Selama ini Faktor menekan harga gas alam adalah over supply. Bahkan, harga mencapai level terendah 18-tahun pada tanggal 1 Maret. Hal ini sama seperti minyak mentah, produksi gas alam secara historis tinggi, yang berarti tingkat penyimpanan yang tinggi karena tidak ada cukup permintaan untuk mengambil beberapa produk dari sistem. Produksi gas alam AS telah berkembang setiap tahun sejak 2006 karena sebagian pesatnya pertumbuhan dari pasokan sumber daya shale.

“Alasan kami memulai posisi di gas alam dan Amerika Serikat ETF Gas Alam, karena harga komoditas itu sendiri terlalu rendah dan aksi jual yang berlebihan. Sejak itu, gas alam telah rally 15 persen, dan kami percaya itu berada dalam kisaran perdagangan yang benar,” kata Davis yang dilansir dari VOA, Selasa (21/3).

AS Departemen Energi telah menyetujui proyek-proyek yang dapat mengirim ke luar negeri sebanyak 283 juta meter kubik per hari gas AS.

Davis percaya bahwa akan ada tekanan ke atas pada gas alam untuk setidaknya dua tahun ke depan. Ia mengatakan, “Kami berharap bahwa harga gas alam akan mencapai USD2,50 pada akhir 2016, dan bisa berada USD3,00 pada tahun 2017 karena AS bergerak mensuppy LNG ke seluruh dunia.”

Analis di Morgan Stanley memperkirakan harga gas alam akan mendapat didukung. Dalam sebuah catatannya mengatakan, “Minggu lalu kami fokus pada produksi timur laut yang telah melihat sebuah gua kurtailmen bulan-to-date, tapi sisanya telah menunjukkan penurunan.”

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan