Jakarta, Aktual.com — Kapolda Jambi Brigjen Polisi Musyafak memerintahkan seluruh anggotanya, yang bertugas di agar mengambil tindakan tegas berupa tembak di tempat pelaku perampokan ketika melakukan perlawanan.
“Maraknya aksi pencurian dengan kekerasan alias perampokan di wilayah hukum Polda Jambi membuat masyarakat resah dan kasus terakhir terjadi di Tebo, pelaku melukai korbannya maka polisi harus mengambil tindakan tegas,” kata Musyafak di Jambi, Selasa (22/3).
Terlebih, dalam aksinya para pelaku kerap membekali dengan senjata tajam dan senjata api. “Saya sudah memerintahkan kepada seluruh jajaran. Saya tidak ingin ada korban dari anggota dan masyarakat.”
Dia mengakatan, aksi para perampok yang meresahkan masyarakat tidak bisa ditoleransi lagi. Terlebih, tindakan tegas juga diberikan agar para pelaku jera dan tidak mengulangi perbuatannya lagi.
“Polisi bukan sadis tetapi kami tidak ingin anggota dan masyarakat menjadi korban dari pelaku kejahatan.”
Beberapa kasus perampokan sadis yang terjadi di wilayah Provinsi Jambi, yakni aksi perampokan beruntun di Kabupaten Tebo. Bahkan, dari empat korbannya dipukul dan diancam dengan menggunakan senjata api.
Selanjutnya aksi kejahatan di Kabupaten Merangin, perampok menodongkan senjata kepada masyarakat saat terlibat kecelakaan di Sarolangun, ketika pelaku hendak melarikan diri dari kejaran polisi.
Kasus lainnya, terjadi di Kabupaten Sarolangun, dua orang yang membawa obat-obatan untuk apotek diberondong tembakan para perampok.
Selanjutnya di Muarojambi, dimana pelaku perampokan membabi buta menembakkan sejata saat menggasak toko emas dan masih di Muarojambi, seorang ibu rumah tangga tewas di tangan perampok karena tertembak di bagian kepala.
Kemudian masih ada beberapa kasus lainnya, di Kabupaten Batanghari aksi perampokan juga menimpa mobil operasional perusahaan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu