Jakarta, Aktual.com — PT Taspen (Persero) banyak memperluas jaringan mitra bayar dengan banyak menjalin kerja sama dengan dunia perbankan untuk pencairan tunjangan para pensiunannya.
Akan tetapi, dalam rangka memperluas jaringan mitra bayar itu, perseroan mengaku tidak sembarangan dalam menjalin dengan mitra bayar, melainkan harus selektif sesuai dengan aturan yang berlaku.
Menurut Direktur Utama Taspen, Iqbal Latanro, saat ini pihaknya memiliki kriteria baru dalam menjalin kerja sama dengan mitra bayar tersebut.
“Untuk menjadi mitra bayar PT Taspen, sekarang syaratnya harus memiliki minimal mempunyai kantor cabang 15 yang tersebar di 15 provinsi,” tandas Iqbal di Jakarta, Selasa (22/3).
Apalagi, dia menambahkan, langkah selektif yang ditempuh pihaknya dikarenakan ada tanggung jawab mutlak dari Taspen gara-gara ada dana APBN di dalamnya.
“Bahkan dengan aturan itu, pihak mitra bayar juga membuat semacam surat pertanggungjawaban agar bisa diterima para pensiunan. Ini bentuk komitmen kami untuk lebih selektif,” papar dia.
Saat ini, peserta Taspen berjumlah 6,8 juta yang terdiri dari peserta aktif sebesar 4,4 juta dan 2,4 juta peserta pensiunan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kerja sama terbaru, kata Iqbal, pihaknya menjalin dengan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk untuk menjadi bank pilihan peserta dalam mencairkan dana pensiunannya.
Data pensiunan di Bank Woori sendiri tidak begitu besar. Tercatat ada sekitar 29.030 pensiunan di tahun 2015 meningkat dari setahun sebelumnya yang hanya sekitar 26.547 pensiunan.
Kerja sama dengan Bank Woori ini untuk program Tunjangan Hari Tua (THT), THT Multiguna, dan pesiunan bulanannya.
Sementara itu, dalam rangka terus melayani nasabah, Taspen pun terus membuka kantor cabang di daerah-daerah terpencil seperti di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.
“Tapi yang penting di daerah terpencil itu ada pensiunan minimal 20 ribu orang. Baru kami bukan kantor cabang. Karena kalau dari Ende, mereka mau ke Kupang membutuhkan cost dan waktu yang banyak,” pungkas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan