Jakarta, Aktual.com — Menteri Olahraga Rusia mengatakan bahwa, ia siap untuk mengundurkan diri. Setelah kasus doping di negara tersebut meluas ke cabang gulat dan makin banyak atlet yang terancam tidak bisa ikut Olimpiade 2016.

Atlet-atlet gulat Rusia menyusul atlet atletik yang dicoret untuk Olimpiade Rio de Janeiro Agustus mendatang, setelah Federasi Gulat Rusia (WFR) menemukan adanya praktik doping yang meluas, kata ketua WFR Mikhail Mamiashvili, Selasa (22/03) waktu setempat.

Terungkapnya kasus ini sehari setelah empat atlet atletik Rusia hasil tesnya positif menggunakan meldonium.

Presiden Rusia Vladimir Putin, hari Selasa, mengatakan, bahwa menteri olahraganya, Vitaly Mutko, akan tetap pada jabatannya meski ada skandal doping ini.

Namun Mutko mengatakan bahwa ia siap untuk meletakkan jabatannya jika diminta.

“Negara ini punya kepemimpinan yang menetapkan keputusan. Saat saya melihat masalah ini karena saya, saya akan mundur,” kata Mutko seperti dikutip kantor berita R-Sport.

Olahraga Rusia dilanda masalah tahun lalu ketika badan antidoping dunia (WADA) menyatakan adanya kasus korupsi dan kecurangan yang endemik pada cabang atletik negara tersebut.

Atlet Rusia bakal dilarang ikut kompetisi internasional, termasuk Olimpiade, jika negara itu tidak berusaha melepaskan diri dari sanksi itu.

Sejak itu Rusia menunjukkan keseriusannya untuk memenuhi standar antidoping internasional. Sebanya 18 atlet diumumkan bahwa mereka mengkonsumsi obat terlarang meldonium.

Mamiashvili mengatakan, dua pegulat putra yakni peraih perak kejuaraan dunia 2014 Evgeny Saleev dan perai perak kejuaraan dunia 2015 Sergei Semenov terbukti menggunakan meldonium.

Namun ia mengungkapkan banyaknya masalah doping di olahraga.

“Ada puluhan hasil tes yang positif, setiap orang secara psikologis dalam kondisi buruk,” katanya.

Ketua Persatuan Olahraga Gulat se-Dunia (UWW) menyatakan terkejut dengan kasus di Rusia itu, dan meminta federasi setempat meningkatkan pemeriksaan atletnya.

“Sebelumnya di kejuaraan dunia tidak pernah ada atlet Rusia yang positif doping, kata Nenad Lalovic.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara