Jakarta, Aktual.com — Bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhamad Idrus menyesalkan peristiwa unjuk rasa sopir taksi yang berujung ricuh pada Selasa (22/3) kemarin.
Menurutnya, bentrokan antar anak bangsa ini dikarenakan lambannya Pemprov DKI mengantisipasi perkembangan transportasi berbasis online.
Pemprov dinilai tidak tanggap merespon, sehingga gesekan antara pengemudi transportasi berbasis online dengan pengemudi angkutan konvensional pun membesar.
“Kehadiran transportasi berbasis online memang sulit dibendung. Hal ini sejalan dengan perkembangan teknlogi IT yang begitu pesat dan masuk ke semua lini kehidupan masyarakat. Pemprov DKI mestinya cepat mengambil kebijakan untuk menemukan solusi terbaik. Sehingga gesekan tidak terjadi,” kata Pria yang akrab disapa Bang Idrus, di Jakarta, Rabu (23/3).
Cagub yang dikenal sebagai ‘Darah Baru Jakarta’ ini memandang Pemprov DKI tidak peka dan bertindak seperti layaknya pemadam kebakaran, yang menunggu gesekan antara angkutan konvensional dan transportasi berbasis online ‘meledak’ semakin besar.
Dirinya mendesak Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk segera mengambil kebijakan terbaik terkait transportasi umum, agar gesekan yang lebih fatal tidak terjadi.
“Basuki (Ahok) harus segera mengeluarkan kebijakan terbaik untuk anak bangsa bukan main ancam,” ujar Bang Idrus.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengancam akan mencabut izin usaha perusahaan taksi, apabila tidak menindak sopirnya yang berlaku anarkis dalam unjuk rasa.
Pencabutan izin usaha tersebut disampaikan Ahok melalui akun Twitter resminya @basuki_btp, menanggapi unjuk rasa yang digelar ratusan pengemudi angkutan umum taksi di sejumlah wilayah di ibu kota.
“Seluruh perusahaan taksi yang tidak menindak oknum-oknum demo yang melakukan pengrusakan, ijin usahanya akan saya cabut,” tulis Ahok dalam akun @basuki_btp pada Selasa (22/3).
Artikel ini ditulis oleh: