Surabaya, Aktual.com — PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) meluncurkan Kampung UMKM (Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro) Digital yang pertama di Jalan Gadukan, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya, Rabu (23/3).

Peluncuran “Kampung UMKM Digital” di kawasan perkampungan dengan produksi tas itu dilakukan oleh General Manager PT Telkom Surabaya, M. Nasrun Ihsan, dalam acara “UMKM Goes Digital” di Balai RT 08/RW 03, kelurahan setempat.

“Gadukan Surabaya adalah Kampung UMKM Digital pertama yang kami gagas,” kata General Manager PT Telkom Surabaya, M. Nasrun Ihsan.

Ia menyampaikan Kampung UMKM Digital itu untuk mendukung proses bisnis yang berjalan dalam satu kampung/area, sehingga pelaku UMKM setempat akan semakin maju, mandiri dan bisa bersaing di era MEA.

“Tahun lalu, di Surabaya sudah ada 1 juta UMKM dan untuk tahun ini akan kami targetkan mencapai 3 juta UMKM yang semuanya UMKM Goes Digital, termasuk Gadukan yang merupakan kampung produksi tas di Surabaya,” katanya.

Untuk langkah pertama, pihaknya masih akan melakukan digitalisasi pada 300 sentra UMKM sebagai Kampung UMKM Digital di Surabaya pada tahun ini dengan lima sentra UMKM yang siap untuk realisasi pertama setelah Kampung Gadukan.

“Lima kampung yang siap menjadi sasaran kampung Digital dalam waktu dekat ini yakni kampung kerupuk di Rungkut, dua kampung kue di Penjaringan, kampung herbal di Gentengkali dan kampung batik di Putat,” katanya.

Pria kelahiran Sleman ini menyatakan, pihaknya membentuk kampung digital ini bekerja sama dengan beberapa pihak yang disebutnya dengan “pentahelik” (akademisi, bisnis, pemerintah, masyarakat, dan media).

Ia menjelaskan, program kampung Digital dapat diajukan ke pihak Telkom dengan memenuhi beberapa persyaratan seperti minimal 60 pelaku usaha dengan produk yang sama di sebuah area atau kampung.

Persyaratan lainnya yaitu sudah ada beberapa pelaku usaha yang melakukan penjualan barang dengan cara daring (“online”) dan produk sudah pernah dikirim ke luar wilayah Surabaya.

“Sentra industri di wilayah Morokrembangan ini sebagai contoh lengkap dalam persyaratan kampung digital karena produk tas Gadukan sudah didistribusikan ke beberapa pusat grosir di Surabaya dan beberapa kota di Indonesia seperti Balikpapan, Samarinda dan Makassar, serta mereka telah menjalankan bisnisnya rata-rata tujuh tahun,” katanya.

Ia menyebutkan bahwa program Kampung UKM Digital ini bukan hanya membantu untuk memasarkan produk Tas Gadukan tetapi juga memberikan pembelajaran tentang bahasa asing, pemanfaatan aplikasi yang disediakan Telkom, toko online dan “connect” dengan komunitas perajin se-Indonesia.

“Untuk memberikan pembelajaran, kami telah menyediakan BLC (Broadband Learning Center) sebagai pusat fasilitas pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat berbasis Teknologi Informasi yang dibangun Telkom di Balai RT Morokrembangan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, staf Dinas Perindustrian dan Perdagangan Surabaya, Uli, menyampaikan Tas Gadukan cocok untuk menjadi kampung digital pertama di Surabaya.

“Tas-tas hasil produksi 60 perajin di Surabaya ini berkualitas dan bisa berbagai macam bentuk seperti tas fashion, tas sekolah, tas laptop, dan beberapa tas lainnya yang sudah siap untuk bersaing di MEA tahun ini dibantu dengan kecanggihan teknologi dengan program Kampung UMKM Digital,” katanya.

Acara peresmian Kampung UKM Digital pertama di Balai RT 08 Morokrembangan Surabaya dengan produk Tas Gadukan ini bekerja sama dengan Telkom, Disperindag dan Dinas Koperasi juga UMKM di Surabaya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan