Jakarta, Aktual.com — Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) memutuskan untuk membagi dividen kepada pemegang saham sebanyak 60% dari laba bersih perseroan.
“RUPST sudah menyetujui pembagian dividen atau dividen pay out ratio sebesar 60%, sementara 40% dari laba bersih sebagai laba ditahan perseroan,” ujar Direktur Utama BJB, Ahmad Irfan, melalui siaran pers yang diterima Aktual.com, Rabu (23/3).
Dengan begitu, maka pembagian dividen per share yang telah disetujui pada RUPST tahun buku 2015 tersebut adalah sebesar Rp84,8 per lembar saham.
Laba bersih perseroan sendiri mencatatkan sebesar Rp1,38 Triliun atau meningkat 24,7% (y-o-y) dari peripde yang sama tahun sebelumnya. Dengan laba bersih tersebut, maka 60 persen dividen itu sama dengan Rp828 miliar.
Sementara total aset Bank BJB sendiri sepanjang 2015 mengalami kenaikan sebesar 16,9% (y-o-y) atau mencapai Rp 88,7 Triliun, meningkat jauh di atas rata-rata industri perbankan di Indonesia pada tahun 2015 yang hanya tumbuh sebesar 9,2%.
“Tahun 2015 memang kondisi yang sangat sulit. Perkembangan industri perbankan di Indonesia sendiri menurun sebesar -6,7%,” kata dia.
Menurut Irfan, makroekonomi di 2015 memang merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri perbankan di Indonesia termasuk Bank BJB. “Karena kondisi saat itu adanya ketidakpastian perekonomian global yang juga berdampak pada perekonomian Indonesia,” tegas Irfan.
Berdasarkan laporan keuangan per kuartal III 2015, komposisi kepemilikan saham BJB adalah, untuk jenis saham seri A untuk Pemprov Banten sebesar 5,37%. Kepemilikan saham seri A terbesar yakni Pemprov Jabar 38,26% dan pemerintah kabupaten/kota sebesar 7,76%.
Sedangkan kepemilikan saham seri B 5,8%dimiliki oleh investor ritel yakni 5,74% dimiliki oleh investor institusi, 0,02% dimiliki oleh investor ritel luar negeri dan 13,44% dimiliki investor institusi luar negeri.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan