Padang, Aktual.com — Tiga oknum pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Lubuk Basung, Kabupaten Agam diperiksa terkait keluarnya tiga narapidana pada Minggu (20/3).

“Dua orang narapidana telah menyerahkan diri pada Rabu (23/3) dan satunya masih dalam pengejaran, terkait kejadian itu tiga oknum pegawai Lapas setempat tengah kami periksa,” kata Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumbar Ansharuddin, Jumat (25/3).

Ketiga oknum pegawai Lapas yang diperiksa adalah petugas piket, ketua piket dan kepala pengamanan Lapas sewaktu kejadian. Saat ini tim dari Lapas Lubuk Basung tengah melakukan pemeriksaan terhadap ketiga oknum itu.

“Selain itu kami juga telah membentuk tim, apabila terbukti kami akan memberikan sanksi tegas bahkan bisa ke pemecatan.”

Dalam kejadian itu terjadi kelalaian sehingga narapidana bisa keluar lewat pintu utama. “Kalau keluar dengan membobol tembok atau memanjat dinding itu masih merupakan kelalaian petugas apalagi ini keluar lewat pintu utama, ini sudah kelewatan.”

Dua narapidana yang telah menyerahkan diri merupakan narapidana, yang menjalani hukuman terkait kasus narkoba. Sementara narapidana yang masih dalam pengejaran dihukum terkait kasus maling ternak.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas II B Lubuk Basung, Irwan mengatakan dua dari tiga narapidana yang menyerahkan diri pada Rabu (23/3) sekitar pukul 03:30 WIB bernama Tofik (35) dan Roni Ardi (48).

Ke dua narapidana dengan kasus penyalahgunaan narkoba ini menyerahkan diri dengan cara mengetok pintu Lapas.

Dari keterangan Tofik dan Roni Ardi, mereka keluar dari Lapas guna mencari Yulisman, karena Yulisman meminta izin keluar untuk membeli rokok di warung depan Lapas pada Minggu (20/3) sekitar pukul 23:30 WIB namun pada Senin (21/3) sekitar pukul 01:00 WIB, Yulisman belum juga masuk.

Sesampai di warung, Yulisman tidak ada di lokasi dan mereka mencari hingga daerah lain. Pada pukul 05:00 WIB, mereka kembali ke Lapas dan melihat anggota kepolisian sudah ramai di halaman Lapas.

Melihat kondisi ini, dia langsung masuk ke perkebunan sawit yang ada di depan Lapas. Setelah itu melanjutkan untuk mencari Yulisman di sekitar Agam dan Bukittinggi.

“Kami ke luar Lapas hanya untuk mencari Yulisman, bukan untuk melarikan diri karena ini tanggung jawab kami sebagai ketua blok dan untuk membantu Lapas.”

Ke dua narapidana ini mengakui kesalahan karena keluar Lapas dan siap menerima sanksi yang diberikan pihak Lapas.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu