Kenya, Aktual.com — Sebanyak 38 mahasiswa cedera akibat berdesak-desakkan, karena mereka takut ada serangan teror di satu universitas di Kabupaten Kiambu, Kenya, sekitar 25 kilometer di sebelah timur Ibu Kota Kenya, Nairobi.
“Itu berawal di perpustakaan, tempat dua mahasiswa mulai berkelahi dan seorang di antara mereka menikam yang lain. Dan setelah beberapa mahasiswa lain melihat itu, mereka berteriak, sehingga membuat banyak mahasiswa mengira itu adalah serangan teror,” kata Komandan Polisi Kabupaten Kiambu James Mugera seperti yang dikutip Xinhua, Sabtu (26/3) pagi.
Atas kejadian itu, mahasiswa panik dan berhamburan untuk menyelamatkan diri, dan sebagian melompat dari lantai atas, sehingga mereka cedera. “Ada sebanyak 38 mahasiswa yang menderita bermacam luka. Situasi sudah dapat dikendalikan.”
Pada November tahun lalu, hal ini pun sempat terjadi dan seorang anggota staf Universitas Strathmore di Nairobi meninggal setelah melompat dari satu gedung sekolah dalam pelatihan keamanan. Pelatihan itu mengakibatkan kepanikan, dan tak kurang dari 20 mahasiswa lagi cedera, sebab banyak mahasiswa tidak mengetahui pelatihan tersebut.
Terlebih, pihak kepolisian sempat mengatakan bahwa kelompok gerilyawan yang berpusat di Somalia, Ash-Shabaab, merencanakan serangan teror di Kenya selama Liburan Paskah.
Beberapa anggota Ash-Shabaab bersenjata menewaskan lebih dari 148 mahasiswa, dan melukai lebih dari 200 mahasiswa lagi dalam satu serangan terhadap Universtas Garissa di bagian timur-laut Kenya pada April tahun lalu.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu