Mataram, Aktual.com — Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Mataram H Sudenom mengatakan pihaknya mengizinkan siswa mengikuti ujian nasional meskipun sudah menikah menjelang atau saat UN.
“Jika terjadi kasus calon peserta UN menikah jelang UN, kita tetap memberikan mereka izin untuk mengikuti ujian selama tidak hamil untuk siswinya. Kalau hamil biasanya memang tidak mau ikut ujian,” katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (26/3).
Selain itu, siswa yang menikah menjelang UN juga diperbolehkan mengikuti UN asalkan siswa bersangkutan mendapat izin oleh suami/istri dan keluarganya.
“Kalau tidak ada izin, kita tidak izinkan ikut UN. Bukti izin suami/istri itu diberikan dalam bentuk tertulis,” katanya.
Menurutnya, toleransi diberikan kepada calon peserta UN yang telah menikah itu, dengan pertimbangan agar siswa tersebut tidak sia-sia setelah tiga tahun duduk di bangku sekolah.
“Siapa tahu dengan memiliki ijazah pendidikan terakhir, bisa memberikan kesempatan siswa tersebut mencari pekerjaan,” ujarnya.
Namun demikian, lanjutnya, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan adanya calon peserta UN tetutama untuk siswa tingkat SMA/MA dan SMK/sederajat yang melaksanakan pernikahan, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kondisi ini mungkin terjadi karena gencarnya upaya kepala sekolah dan guru dalam mengimbau siswa agar tidak menikah sebelum mengikuti UN.
Di samping itu, peran orang tua juga sangat mendukung dalam memberikan pemahaman dan melakukan pengawasan kepada putra/putrinya.
“Semoga para siswa khususnya siswa tingkat SMA/MA dan SMK/sederajat yang hendak melaksanakan UN pada tanggal 4-6 April 2016, bisa menahan diri untuk tidak menikah sebelum ujian,” katanya.
Data Dikpora Kota Mataram menyebutkan, jumlah peserta UN dan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMA/MA, dan SMK/sederajat di Kota Mataram sebanyak 7.061 orang siswa yang tersebar pada 11 rayon se-Kota Mataram.
UN dan UNBK tingkat SMA/MA/sederajat dilaksankan pada tanggal 4-6 April, tetapi untuk tingkat SMK dilaksankan hingga tanggal 7 April 2016, karena terdapat mata ujian khusus bagi siswa SMK.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan