Kepala BKPM Franky Sibarani (tengah) didampingi dengan Deputi bid Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal Azhar Lubis (kanan) dan Deputi bid Pengendalian Iklim Penanaman Modal Farah Indriyani (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan tentang target pertumbuhan investasi 2016 di Jakarta, Jumat (8/1). BKPM menargetkan pertumbuhan investasi 2016 sebesar Rp 594,8 triliun naik 14 persen dibandingkan target yang dicanangkan pada tahun 2015 sebesar Rp 519 triliun. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/ama/16. *** Local Caption ***

Jakarta, Aktual.com —Direktur salah satu produsen gadget ternama AS mengunjungi Badan Koordinasi Penanaman Modal untuk mematangkan rencana investasi fasilitas Research and Development senilai USD18 juta (setara dengan Rp225 miliar dengan asumsi kurs dolar AS Rp12.500).

Dana tersebut akan digunakan untuk penyiapan sarana tempat pelatihan dan pengadaan peralatan/fasilitas pelatihan SDM Indonesia, serta pengadaan tenaga ahli untuk mendidik SDM Indonesia guna membangun aplikasi, software maupun desain produk lainnya.

“Tim yang datang adalah satu direktur dari Washington DC bersama tim mereka yang di Singapura. Mereka menyampaikan akan segera mengajukan izin prinsip ke BKPM dan juga akan melakukan pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika untuk membicarakan rencana kegiatan R&D tersebut,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani dalam rilis Minggu (27/3).

Menurut Franky, pihak investor juga mengemukakan bahwa investor akan memfokuskan pengembangan fasilitas riset tersebut dengan bekerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia.

“Mereka membidik pemuda-pemuda Indonesia untuk dapat dididik sebagai Apps Developer sehingga dapat semakin berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital di tanah air,” jelasnya.

Sementara Deputi Bidang Pengendalian  Pelaksanaan Penanaman Modal, Azhar Lubis menambahkan bahwa proyek pertama direncanakan dilakukan di Jawa Barat bekerja sama dengan salah satu universitas ternama dan selanjutnya direncanakan akan dikembangkan di kota-kita lain, setelah dilakukan evaluasi atas pelaksanaan tahap pertama tersebut.

“Ini yang telah mereka bahas dengan BKPM. Setelah melihat progress pengembangan kegiatan R&D tahap pertama tersebut, akan dilakukan modifikasi dan penyempurnaan yg diperlukan, sehingga selanjutnya akan lebih mudah utk dikembangkan ke kota-kota lainnya di Indonesia,” imbuhnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka