Pemulung mengangkat sampah yang bisa didaur ulang di TPA Antang Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (5/1). Luas area TPA Antang 14,3 hektar yang telah digunakan sejak tahun 1993 tersebut dianggap tidak mampu lagi menampung volume sampah kota Makassar yang mencapai 800 ton atau sekitar 4.000 kubik per hari. ANTARA FOTO/Yusran Uccang/aww/16.

Semarang, Aktual.com — Pemerintah Kota Semarang telah menyiapkan 10 kawasan yang akan dibangun sampah area di atas lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Kalipancur. Rencananya, pembangunan tersebut menjadi salah satu sumber energi listrik terbarukan sebesar 10 Mega Watt.

“Tahun ini masih studi kelayakan, kemungkinan akhir April sudah selesai. Detail Engineering Design (DED) juga tahun ini pengerjaannya,” kata Kepala UPTD TPA Jatibarang, Agus Junaidi di Semarang, Senin (28/3).

Ia mengatakan, sampah di TPA Jatibarang merupakan satu dari sekian kota percontohan di Indonesia yang ditunjuk untuk mengelola sampah menjadi energi terbarukan.

Pihaknya pun menargetkan tahun 2017 ke depan, fasilitasi energi listrik terbarukan sudah akan mulai dibangun.

Agus mengatakan, untuk membangun area sampah, TPA telah menyiapkan 10 hektar lahan. Beberapa lokasi zona juga telah disiapkan, yaitu zona 1 dan Zona 2.

Selain itu, pembangunan instalasi sampah listrik terbarukan juga akan mendapat bantuan dari Pemerintah Denmark.

“Tahun depan dibangun. Kami dapat hibah dari Pemerintah Denmark Rp30 Miliar. Dubesnya kesini,” tambah Agus.

Sampah di TPA Jatibarang mengandung gas metana yang bisa dignakan untuk banyak hal. Saat ini, gas metana telah dinikmati oleh 101 Kartu Keluarga untuk keperluan memasak setiap hari warga sekitar.

Gas ini juga akan dibuat menjadi listrik terbarukan. Gas metana diharapkan mampu menggerakkan turbin, hingga menggerakkan generator. Semua instalasi nantinya akan dikoneksikan dengan jaringan daya listrik yang ada.

“Kalau sudah jadi nanti dijual ke PLN. Kami sudah kerjasama untuk itu,” imbuh dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan