Sejumlah prajurit TNI menyusuri jalan setapak dalam hutan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/3). Aparat gabungan TNI-Polri terus memburu kelompok teroris pimpinan Santoso yang kian terdesak di pegunungan Poso dalam operasi keamanan bersandi Tinombala 2016. ANTARA FOTO/Edy/BMZ/ama/16

Jakarta, Aktual.com — Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan tidak ada bantuan pasukan luar negeri dalam Operasi Tinombala, untuk memburu teroris Santoso cs, menyusul pernyataan Kemenlu AS yang memasukkan Santoso alias Abu Wardah dalam daftar teroris global.

“Tidak ada bantuan untuk pengejaran. Cukup kami (Satgas Tinombala) saja yang tangkap,” kata Jenderal Badrodin, di Jakarta, Senin (28/3).

Pihaknya pun menyatakan tidak masalah bila Santoso masuk dalam daftar tersebut. “Bagi saya, tidak ada masalah, dia (Santoso) dimasukkan ke daftar teroris global, karena faktanya memang dia melakukan teror.”

Sebelumnya, otoritas Amerika Serikat memasukkan teroris asal Indonesia, Santoso ke dalam daftar teroris global. AS juga memblokir seluruh aset milik Santoso yang disebut sebagai pendukung kelompok ISIS.

Departemen Luar Negeri AS menyatakan Santoso telah dimasukkan ke dalam daftar teroris global atau SDGT.

“Sebagai dampak dari penunjukan ini, seluruh properti dalam yurisdiksi AS yang terkait dengan Santoso diblokir dan semua warga AS dilarang terlibat transaksi apa pun dengan Santoso,” demikian pernyataan Departemen Luar Negeri AS.

Dalam daftar SDGT itu, Santoso disebut sebagai pemimpin Mujahidin Indonesia Timur, yang bertanggung jawab atas sejumlah pembunuhan dan penculikan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu