Jakarta, Aktual.com – Ketua DPP Hanura, Dadang Rusdiana dianggap tidak tahu dinamika internal partai besutan Wiranto, saat mengklaim dukungan ke Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada 2017 didukung sebagian besar kader.
Bantah pernyataan Dadang, mantan Wakil Ketua DPD Hanura DKI, Bustami Rahawarin mengatakan mayoritas kader Hanura di Ibu Kota dari tingkat ranting hingga DPD tak mendukung sikap DPP tersebut.
“Fakta ini dibuktikan dengan pernyataan sekretaris Hanura DKI bahwa tujuh orang pendiri Hanura telah memutuskan mundur,” ujar dia, kepada Aktual.com, Selasa (29/3).
Mundurnya dia dan mantan Wakil Ketua OKK Hanura DKI, Rahmat HS, hanya contoh kecil bentuk kekecewaan mayoritas pengurus Hanura DKI atas sikap DPP. Bustami pun meminta Dadang memahami, bila keputusan dukungan Ahok melalui rapat pimpinan daerah (rapimda), Kamis (24/3) kemarin, bukanlah keputusan yang sah dan mengikat.
“Karena rapimda tidak sesuai dengan Pasal 33 Anggaran Rumah Tangga Hanura,” tandas wakil sekretaris MPW Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) DKI ini.
Dadang sebelumnya mengklaim, keputusan Hanura mendukung Ahok telah sesuai dengan mekanisme, keputusan rapimda dan disahkan DPP. Sekretaris Fraksi Hanura DPR itu pun menganggap, cuma segelintir kader yang menolak keputusan tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan DPD Hanura DKI Jakarta, Rahmat HS, menyatakan mundur pasca Hanura mendeklarasikan dukungan untuk mengusung Ahok di Pilkada DKI.
Hanura pun meminta kader yang tidak sepakat dengan keputusan itu untuk mundur atau dimundurkan. Dapat ultimatum itu, Minggu (27/3) lalu, Rahmat pun menyatakan mundur. (Baca: Dukung Ahok, Sejumlah Kader Hanura DKI Mundur)
Artikel ini ditulis oleh: