Seorang pekerja melakukan pengisian BBM jenis pertalite ke kapal MT Permata Selatan di Terminal BBM Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (26/3). Pertamina melakukan pengiriman perdana BBM pertalite sebanyak 90 ribu liter ke kabupaten Kepulauan Talaud dengan menggunakan kapal MT Permata Selatan guna meningkatkan pemasaran Pertalite hingga ke pulau-pulau. ANTARA FOTO/Yusran Uccang/aww/16.

Jakarta, Aktual.com — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat bidang energi (Komisi VII DPR) Dito Ganinduto mengusulkan kepada pemerintah agar menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp400 hingga Rp500.

Dewan dari partai Golkar itu menginginkan harga penjualan BBM dimasyarakat cenderung terjaga stabil ditengah fluktuatifnya harga minyak dunia.

Jika pemerintah menurunkan harga BBM terlalu besar pada bulan April, dia mengkhawatirkan akan ada kenaikan kembali pada bulan Juli mendatang, lantaran situasi harga minyak dunia sekarang mulai merangkak naik.

“Penentuan harga adalah kewenangan pemerintah bukan DPR, tetapi kita selaku yang mewakili rakyat meminta harga yang dievaluasi pertiga bulan cenderung membuat harga stabil, sekarangkan crude oil cenderung naik, jangan sampai 3 bulan berikutnya mau lebaran terjadi kenaikan, kita mengusulkan penurunan Rp400 atau Rp500,” katanya di Hotel Royal Kuningan Jakarta, Selasa (29/3).

Selain itu, ia juga mengatakan, kalau pemerintah menurunkan harga terlalu dalam, sementara menaikkan kembali pada bulan Juli, maka itu sama halnya dengan melepaskan harga ke pasar dan menghilangkan peran kontrol pemerintah.

“Itu sama sekali tidak kita harapkan, melepaskan harga ke pasaran akan terjadi fluktuasi harga, itu sama dengan liberal,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka