Jakarta, Aktual.com — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari komisi yang membidangi energi menganggap Indonesia sedang mengalami darurat energi. Pasalnya, Indonesia tidak mempunyai cadangan energi nasional.

“Cadangan nasional kita tidak punya, nol, itu sangat berbahaya untuk negeri kita yang berpenduduk 240 juta orang,” tutur Dito Ganinduto di Hotel Royal Kuningan Jakarta, Selasa (29/3).

Dia memaparkan bahwa PT Pertamina (persero) hanya memiliki cadangan energi sebanyak 18 hari yang ingin ditingkatkan menjadi 30 hari, sedangkan untuk cadangan nasional, Indonesia masih belum mampu untuk membuat stok.

Dari itu, dia sangat setuju dengan wacana pemerintah untuk manfaatkan penurunan harga minyak dunia dengan membeli minyak dari luar negeri dan dijadikan stok energi nasional.

Bahkan menurutnya, jika pemeritah tidak mempunyai tempat penampungan cadangan minyak yang memadai didalam negeri, dia tidak mempermasalahkan kalau pemerintah menitipkan minyak tersebut kepada pihak penjual asalkan mempunyai landasan komitmen yang jelas.

Selanjutnya dia membandingkan dengan negara Singapura yang mempunyai penduduk hanya sebanyak 40 juta namun mempunyai cadangan energi nasional selama 90 hari.

“Singapura yang punya penduduk 40 juta aja punya cadangan 90 hari, sekarang karena keterbatasan tempat penampungan, kalau mau stok di luarnegeri sama aja, ngak jadi masalah, minta aja mereka menyimpan untuk kita, bikinkan suatu kesepakatan,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka