Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha menegaskan hanya ada satu syarat bagi Indonesia bila mau menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Yakni, pengakuan kemerdekaan Palestina dari Israel.
“Syaratnya satu aja. Asal Israel mau mengakui Palestina merdeka sebagai negara,” ujar Tamliha di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/3).
Tamliha mengatakan, sikap Indonesia terhadap Israel akan selalu sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945, bahwa penjajahan diatas dunia harus dihapuskan.
“Kita sesuai pembukaan UU 45. Bahwa tidak dibenarkan sebuah negara menjajah bangsa lain. Sepanjang kita menggunakan pembukaan UUD 45 maka tidak akan ada hubungan diplomatik terhadap Israel,” katanya.
Lebih lanjut, menyinggung maksud Israel ingin menjalin hubungan diplomatik pasca penolakan terhadap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Ramallah Palestina, Politikus PPP ini menilai Israel ingin mendapatkan Sumber Daya Alam Indonesia.
“Kemarin gertak Indonesia aja. Karena dia (Israel) ingin nunjukan dia penguasa Palestina sebenarnya. Dari dulu kan dia mau mengadakan hubungna diplomatik. Karena bagaimanapun para ilmuwan dan pengusaha Israel ingin investasi besar-besaran di Indonesia. Karena dia tahu SDA di Indonesia melalui satelitnya. Satelit yang ia miliki mau ke Kalimantan selatan,”
“Saya jujur aja ngasih izin dia masuk Indonesia tapi dengan syarat boleh menambang intan di kalsel asal 1 krat dibawah enggak boleh di bawa pulang. Dan yahudi mesti melatih gosok intan kepada masyarakat kalsel. Ternyata dia enggak mau. Mau ambil berlian pulang. Masa kita jadi penonton. Dia ingin sini karena mau sumber daya alam kita. Kalah dia ditawarkan privatisasi juga pasti mau ambil,” ungkapnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan ingin membangkitkan hubungan diplomatik resmi antara Israel dengan Indonesia. Netanyahu mengatakan hubungan antar dua negara dapat dibangun dengan landasan kepentingan bersama menangkal ancaman terorisme dan ekonomi.
Artikel ini ditulis oleh: