Padang, Aktual.com – Warga Kota Padang, Sumatera Barat, Wendi Rakhadian merupakan satu dari sepuluh anak buah kapal (ABK) yang diduga menjadi korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf pada Sabtu (26/3).
“Perusahaan Kapal Tunda Brahma 12 yang diawaki anak kami mengkonfirmasi pada Minggu (27/3) bahwa kapal itu ada masalah dalam pelayaran,” kata ayah Wendi Rakhadian, Aidil di Kecamatan Pauh, Kota Padang, Selasa (29/3).
Ia mengatakan dari informasi perusahaan kapal Tunda Brahma 12 bahwa Wendi Rakhadian dalam keadaan sehat.
“Tentu kami was-was dan terlebih ketika kami mengetahui dari berita online bahwa kapal Tunda Brahma 12 disandera kelompok Abu Sayyaf,” katanya.
Ia menyebutkan terakhir ia berkomunikasi dengan anaknya pada Rabu (23/3) dan anaknya pun memberi kabar bahwa ia sedang berada di perbatasan laut Malaysia menuju ke Filipina.
“Kapal yang diawaki anak kami bermuatan batu bara dan ini merupakan pelayarannya yang keempat sementara sebelumnya tidak ada masalah,” ucapnya.
Ia berharap pemerintah bekerja maksimal sehingga sulung dari tujuh bersaudara itu bisa berkumpul dengan keluarga seperti sebelumnya.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan selain membajak kapal tunda Brahma 12 kelompok Abu Sayyaf juga membajak KM Anand 12 dalam pelayaran dari Sungai Puting Kalimantan Selatan ke Batangas di Filipina Selatan.
Kedua kapal berbendera Indonesia yang mengangkut 70.000 ton batu bara itu dibajak di perairan Filipina pada 26 Maret 2016. Namun, kapal Brahma 12 sudah dilepas dan sudah berada di tangan otoritas Filipina.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara