Jakarta, Aktual.com — Surat kabar Vatikan, Osservatore Romano, melaporkan, bahwa Vatikan menyerukan, Bank-bank di seluruh dunia untuk mengkaji serta menerapkan prinsip keuangan syariah untuk kembali menumbuhkan kepercayaan publik di tengah krisis ekonomi global yang sedang berlangsung.
Tak hanya diterima dan diterapkan oleh negara Muslim, saat ini sistem yang mengikuti prinsip syariah tersebut mulai diakui oleh Vatikan.
“Prinsip-prinsip etis dari keuangan Islam didasarkan mampu membawa bank lebih dekat dengan nasabah (klien) mereka dan spirit spritual yang menandai setiap layanan keuangan,” demikian tulis koran ternama Osservatore Romano.
“Bank-bank Barat bisa menggunakan berbagai kebijakannya seperti obligasi syariah, yang dikenal sebagai sukuk, sebagai ‘jaminan’. Sukuk dapat digunakan untuk mendanai ‘industri mobil atau even olahraga seperti Olimpiade berikutnya di London,” lapor artikel di koran tersebut.
Artikel dalam koran Vatikan, hanya salah satu dari banyak artikel yang baru-baru ini muncul yang diterima oleh pemimpin pemerintahan Barat dan para Bankir sistem keuangan Islam.
Para bankir non Islam juga telah menerimanya, dan mereka nampaknya akan menyambut hal itu, meskipun mereka pasti harus tunduk dan mematuhi prinsip hukum Islam.
Akhir Desember lalu, Senat Perancis bahkan mencoba menghapus sejumlah halangan bagi layanan jasa dan produk keuangan syariah . Mereka juga melihat potensi bagi perusahaan yang tercatat di bursa saham Paris (Paris Stock Exchang).
Alhaji Alhasan Abdulai, Executive Director Eanfoworld for Sustainable Development mengungkapkan, seorang Senator-yang tidak disebutkan namanya-menyebutkan, area bisnis baru ini menyimpan potensi pasar antara 500 juta sampai 600 juta miliar euro. Serta tumbuh rata-rata 11 persen setiap tahunnya.
Bahkan, Mantan Menteri Keuangan Prancis Christine Lagarde telah mengumumkan niat Prancis untuk menjadikan kota Paris sebagai “ibukota keuangan Islam” dan mengumumkan beberapa Bank Islam akan membuka cabang di ibukota Prancis pada tahun 2009.
Sebuah revolusi dalam dunia perbankan
Setelah London, yang mana Bank Islam pertama kali membuka pintunya pada September 2004 lalu, selanjutnya Prancis akan mengotorisasi Bank menghormati hukum syariah Islam untuk membukanya pada 2009.
Hervé de Charette, Presiden Kamar Dagang dan Industri Prancis keturunan Arab menekankan bahwa, “‘Mengimpor’ perbankan Islam ke Prancis akan membantu proses integrasi.”
“Kendala utamanya yaitu perbankan syariah membangkitkan rasa takut warga non Muslim karena ajaran fundamentalisme agama, bahkan bisa menjadi dana aksi terorisme,” ujar Elyès Jouini, Profesor Ekonomi di Universitas Paris, Prancis.
Krisis ekonomi dunia telah mengubah kebijakan ekonomi di seluruh Eropa. Juga, dari New York ke Hong Kong, semua pusat keuangan di Planet ini akan meraih miliaran dolar dari sistem keuangan syariah.
“Kami bertekad untuk membuat Paris sebagai pusat bagi keuangan Islam,” kata Menteri Keuangan Prancis, Michael Sapin, saat meresmikan forum Prancis kedua di perbankan syariah Eropa. (Sumber: Modernghana, Harian Vatikan Osservatore Romano, Koran Prancis, Telegraph).
Artikel ini ditulis oleh: