Jakarta, Aktual.com — Santer beredar kabar bahwa Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Sutjipto digadang-gadang menjadi Menteri pada Kabinet Kerja Jokowi-JK dalam reshuffle jilid II mendatang. Hal ini diperkuat dengan berbagai pencitraan yang telah dilakukan oleh Dirut Pertamina tersebut, salah satunya menyambangi KPK beberapa waktu lalu.
Namun menurut Wakil Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PDR) Alif Kamal, mengatakan bahwa pria yang akrab disapa pak Tjip itu tidak layak untuk mendapat posisi sebagai seorang Menteri.
“Walaupun dalam beberapa pernyataannya Dwi Sutjipto dianggap bisa menopang apa yang menjadi cita-cita besar Jokowi, tapi dari apa yang telah dilakukan PT Pertamina ternyata jauh panggang dari api,” kata Alif kepada Aktual.com Kamis (31/3).
Alif melanjutkan, berdasarkan catatannya, Dwi Sutjipto memiliki rekam jejak yang buruk dalam berbagai kontrak selama menjalankan tugasnya baik sebagai dirut PT Semen Indonesia maupun sebagai Direktur Utama PT Pertamina.
“Soal Dwi Sutjipto, dari beberapa catatan yang ada, sosok ini ternyata merupakan orang yang berada dibalik dikuasainya saham PT Semen Indonesia oleh asing. Sebanyak 49% saham PT Semen Indonesia lebih banyak dikuasai oleh kelompok CEMEX SA de CV dari Meksiko,” cetusnya.
Sementara itu, dibawah kepemimpinan Dwi Sutjipto, Pertamina gagal melibatkan diri dalam pengelolaan Blok Mahakam dan Masela.
Selanjutnya dalam catatan lain, terutama dalam pembangunan kilang LNG di Bojonegoro, Pertamina langsung memberikan penunjukan kepada PT Bumi Sarana Migas, perusahaan milik anak Wapres Jusuf Kalla hanya karena perusahaan ini telah melakukan feseability studi.
“Ini sangat ironi perusahaan sebesar Pertamina melakukan penunjukan pengerjaan proyek tanpa melalukan mekanisme sesuai dengan undang-undang,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka