Jakarta, Aktual.com — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk diduga telah melakukan “skandal” dalam pemberian pinjaman modal senilai Rp5,1 triliun kepada Group Medco yang rencananya akan digunakan oleh PT Medco Energi Internasional untuk mengakuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara.
Data yang dimiliki aktual.com bahwa pinjaman dari China Development Bank (CDB) senilai USD3 miliar kepada 3 Bank BUMN yang semestinya diperuntukan sebagai modal pembangunan infrastruktur, ternyata oleh pihak Bank Mandiri disalurkan kepada Grup Medco yang mendapat pinjaman senilai USD395.000.000 atau senilai Rp5,1 triliun. Terdiri dari PT Medco E&P Tomori senilai USD50.000.000, PT Medco Energy International TBK USD245.000.000 dan PT Medco Energi Internasional USD100.000.000.
Untuk menanyakan hal tersebut, aktual.com menghubungi kedua belah pihak agar mendapat klarifikasi. Bank Mandiri saat dihubungi redaksi aktual, menolak untuk mengomentari hal tersebut. Bahkan pihak mereka malah meminta redaksi aktual untuk menghubungi pihak Medco Group.
Begitupun dengan Corporate Secretary PT Medco Energi Internasional, Leony Lervyn Saragih yang mengatakan bahwa dirinya belum bisa memberi tanggapan atas pemberitaan tersebut.
“Kami masih menunggu analisa dari pimpinan perusahaan,” jawab Leony saat dihubungi, Kamis (31/3).
Sebelumnya, Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI), Achmad Hafisz Thohir mengatakan berjanji akan memeriksa dan mempertanyakan kepada Bank BUMN terkait indikasi penyalahgunaan peruntukan dana pinjaman dari China Development Bank (CDB) sebanyak USD3 miliar.
“Saya akan cek kebenaran informasi ini,” kata Hafisz Thohir kepada Aktual.com, Kamis (31/1)
Lebih lanjut, tokoh dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu dengan tegas mengatakan bahwa dana tersebut tidak boleh disalahgunakan dari peruntukannya.
“Gak boleh!!! Kan itu untuk infrastruktur bukan untuk beli saham,” tegasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan