Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo diisukan akan merombak kabinet kerja jilid III. Menteri dari partai pengusung utama seperti PDI Perjuangan, Partai Nasdem hingga non partai dianggap layak dievaluasi.
Pengamat Politik dari Universitas Padjajaran (Unpad), Idil Akbar menilai, memang sudah saatnya Presiden Jokowi merombak kabinet, terlebih mendepak jajaran menteri yang kinerjanya diluar ekspektasi publik.
“Saya kira memang ada beberapa nama yang menurut saya sudah layak di-reshuffle,” kata Idil, ketika dihubungi wartawan, Sabtu (2/3).
Idil mengatakan, jika menteri-menteri dari partai pengusung utama pemerintahan Jokowi yakni PDI Perjuangan dan Partai Nasdem termasuk layak untuk diganti.
“Beberapa menteri seperti Menko PMK Puan Maharani (PDIP), Menteri ESDM Sudirman Said (non parpol), Menkumham Yasonna H Laoly (PDIP) dan Mentan Amran menurut saya cukup layak untuk di-reshuffle,” jelasnya.
Ia menilai, kinerja Puan Maharani hingga saat ini belum terlihat, terlebih pada beberapa kondisi sering blunder. Seperti ketika menganggarkan Rp 140 miliar untuk bikin website.
“Itu sebenarnya merusak kinerja pemerintahan,” kata dia.
Begitu pula dengan Menteri Yasonna Laoly yang kinerjanya dilihat banyak orang justru merugikan pihak-pihak tertentu. Berkaca dari peran pemerintah dalam konflik kepengurusan Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Yasonna menurut saya paling layak untuk di-reshuffle, karena dalam beberapa persoalan terutama ketika mencuatnya dualisme PPP dan Golkar ada campur tangannya. Dia terlalu jauh mengintervensi parpol sehingga dualisme kepengurusan dua partai itu tidak kunjung usai,” bebernya.
Sementara dari Partai Nasdem terdapat nama Ferry Mursyidan Baldan yang menjabat Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) yang dinilai tidak punya terobosan dalam kinerja.
“Menteri Ferry sejauh ini termasuk adem ayem kinerjanya. Tapi untuk konteks reshuffle perlu ada pertimbangan Presiden. Kita lihat dulu dari kinerjanya ke depan, kalau memang tidak juga ada kemajuan ya sudah tepat untuk di-reshuffle,” ujar Idil.
Untuk manteri dari kalangan profesional non parpol, Idil menyoroti Menteri ESDM Sudirman Said. Menurutnya, kinerja Sudirman patut menjadi catatan penting bagi Presiden Jokowi dalam merombak ulang kabinet. Mengingat, mantan direktur PT Pindad itu kerap menuai polemik pada setiap kebijakannya, terutama soal keberadaan Freeport di Indonesia.
“Kita tahu Menteri ESDM agak kontraproduktif dalam memberikan proses-proses politik. Juga sering berseberangan dengan menteri-menteri lain, dan pada kasus Freeport menurut saya dia cukup layak untuk di-reshuffle,” jelasnya.
Profesional lain yang juga memble dalam bekerja adalah Amran Sulaiman selaku Menteri Pertanian. Di mana, target pemerintah menyediakan dua juta lahan pertanian dan upaya mewujudkan swasembada pangan yang masih kabur dari realitas.
“Padahal pemerintahan ini sudah berjalan dua tahun tapi belum ada kinerja Mentan dalam bidang pangan. Sebenarnya menteri dari profesional mempunyai peluang besar untuk menujukkan kinerja atau tidak,” kata Idil.
Untuk itu, dia berharap Presiden Jokowi segera menentukan sikap dalam merubah kembali struktur kabinetnya. Apabila memang ingin menyelamatkan pemerintahannya hingga 2019 nanti.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby