Jakarta, Aktual.com – Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma’ruf Amin menegaskan bahwa pengungkapan fakta kematian Siyono perlu dilakukan karena saat ini masih ada kontroversi mengenai statusnya.
“Ada isu bahwa dia itu adalah teroris, ada yang membantah,” kata pemimpin tertinggi NU itu, beberapa waktu lalu.
Mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi yang kini menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden angkat topi atas perjuangan Muhammadiyah yang mendesak dilakukannya autopsi jenazah Siyono untuk mengetahui latar belakang kematiannya.
“Saya hormat kepada perjuangan Muhammadiyah yang meminta dan mengawal autopsi Siyono,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam ini.
Menurut Hasyim, perjuangan Muhammadiyah perlu diapresiasi agar tetap ada unsur keadilan dalam masalah Siyono. Selain itu, kata dia, autopsi juga diperlukan untuk mengukur apakah ada “overacting” dari personel Densus 88 atau tidak.
Ia mengatakan sudah berkali-kali meminta kepada aparat yang berwenang melakukan kekerasan atas nama Negara agar bertindak “indonesiawi”.
Menurut dia, pola pemberantasan terorisme di Indonesia haruslah untuk kepentingan semata-mata keselamatan Indonesia.
“Jangan menggunakan pola amerikani atau westernisasi dalam pemberantasan teroris di Indonesia,” kata dia menegaskan.
Menurut Hasyim yang juga Sekjen International Conference of Islamic Scholars (ICIS) itu, perang terhadap terorisme oleh pihak Barat sebenarnya bukanlah semata-mata kepentingan masalah bangsa, tapi punya kepentingan lebih luas dan komprehensif.
“Muhammadiyah bisa disebut sebagai mewakili umat Islam dan rasa keadilan indonesiawi,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara