Jakarta, Aktual.com — Nama Daud Yordan tentunya sudah tidak asing lagi bagi penggemar tinju di Tanah Air, mengingat prestasinya yang sudah tidak bisa diragukan lagi baik di tingkat Asia Pasifik bahkan hingga kancah dunia.
Sekarang ini petinju asal Sukadana, Kalimantan Barat, tersebut sedang mempersiapkan diri menjalani pertarungan tingkat dunia yaitu menghadapi petinju Argentina Cristian Rafael Coria pada pertarungan yang direncanakan di Radisson Victoria Plaza, Montevideo, Uruguay, pada 4 Juni 2016 mendatang.
Sebenarnya pertarungan di tingkat dunia bagi Daud Yordan sudah dijalani sebelumnya meskipun dengan badan tinju dunia yang berbeda. Kalau melawan petinju Argentina mendatang bernaung di bawah badan tinju dunia World Boxing Association (WBA), sedangkan sebelumnya juga pernah memegang gelar juara dunia dari badan tinju dunia lain yaitu International Boxing Organization (IBO) hingga World Boxing Organization (WBO).
Saat berkecimpung di kelas bulu (57,1 kilogram), petinju Sasana Kayong Utara ini juga sempat merebut gelar juara dunia IBNO setelah menang dengan KO di ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Marian Bay Sands Singapura, pada 5 Mei 2012 lalu.
Setelah memegang gelar ini, Daud Yordan juga sempat mempertahankan gelarnya sekali ketika mengalahkan petinju Mongolia Choi Tseveenpurev juga di Singapura, 9 November 2012, sebelum akhirnya gelar itu hilang setelah dikalahkan petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta, 14 April 2013.
Pasca petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 tersebut memutuskan untuk naik ke kelas ringan (61,2 kilogram). “Saya sudah lama Mas berkecimpung di kelas bulu, yaitu sekitar delapan tahun (sejak 2005, red.) dan badan saya sudah susah kembali lagi masuk di kelas bulu,” kata Daud Yordan saat itu.
Pertama kali bertarung di kelas yang baru ini, Daud Yordan langsung merebut gelar juara dunia kelas ringan IBO setelah menang atas petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela di Australia, 6 Juli 2013. Ia kemudian sempat mempertahankan gelar tersebut dengan mengalahkan petinju Afrika Selatan Sipho Taliwe, di Australia, 6 Desember 2013.
Setelah itu cukup lama Daud Yordan tidak naik ring (hampir setahun) akhirnya yang bersangkutan merangkak mulai dari bawah lagi dengan merebut gelar juara kelas ringan WBO Asia Pasifik dengan mengalahkan petinju Filipina Ronald Pontilas di Pontianak, Kalimantan Barat, 20 Desember 2014.
Kemudian mempertahankan gelar yang pertama setelah menang atas petinju Uganda Maxwell Awuku di Surabaya, Jatim, 5 Juni 2015, dan kembali mempertahankan gelar yang kedua dengan mengalahkan petinju Jepang Yoshitaka Kato di Jakarta, 5 Februari 2016.
Dengan kemenangan ini maka Daud Yordan kini memiliki rekor bertarung 35 kali menang (24 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah. Tiga kali kekalahan yang diderita Daud Yordan selama kariernya di dunia tinju tersebut selain dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka, juga dari petinju Indonesia Chris John, dan petinju Panama Calestino Caballero di Amerika Serikat.
Lawan Cristian Rafael Coria Pertarungan dengan titel “Battle in Uruguay” ini merupakan pertandingan lintas badan tinju dunia karena petinju asal Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat ini memegang predikat juara kelas ringan WBO Asia, Pasific dan Afrika.
“Kami tidak fanatik pada satu badan tinju dunia dan kami selalu mencari jalan terbaik untuk mengembangkan karier Daud. Sehingga, semua peluang akan kami rebut termasuk bertanding di Uruguay,” kata promotor dari Mahkota Promotion, Raja Sapta Oktohari.
Sebagai juara WBO Asia Pasifik, kata dia, Daud Yordan juga membutuhkan tantangan baru di badan tinju WBA. Pemilihan ke WBA ini tidak lepas dari Mahkota Promotion melalui promotor untuk terus mengembangkan karier petinju berusia 28 tahun itu.
Bertandingnya petinju yang akrab dipanggil Cino di Uruguay ini juga merupakan hasil kerja sama antara Mahkota Promotion dengan Sampson Lewkowicz dari Sampson Boxing yang juga merupakan penata tanding internasional yang sebelumnya pernah digandeng oleh promotor pimpinan Raja Sapta Oktohari itu.
“Kami bekerja sama dengan Sampson Boxing yang dulu telah terbukti membantu Chris John mempertahankan gelarnya. Kerja sama ini juga menunjukkan komitmen Sampson Boxing untuk mengembalikan kejayaan tinju Indonesia,” kata pria yang akrab dipanggil Okto itu.
Pria yang juga Ketua Umum PB ISSI ini menjelaskan, bertandingnya Daud Yordan di WBA memungkinkan akan berdampak pada peringkat WBO. Namun, pihaknya tetap pada tujuan awal yaitu ingin mendukung karier petinju asal Kalimantan Barat itu ke depan.
“Kami hanya fokus pada pengembangan karier Daud ke depan. Sehingga semua peluang akan kami manfaatkan. Dan, pertarungan ini juga sesuai dengan rencana kami untuk Daud yang kami beri tagline ‘Road to World Championships’ dan kami melihat ini peluang yang baik,” kata mantan Ketua HIPMI itu.
Daud Yordan sendiri mengakui bahwa Cristian Rafael Coria dari Argentina yang akan dihadapi pada pertarungan di Radisson Victoria Plaza, Montevideo, Uruguay, 4 Juni 2016, merupakan petinju yang bagus.
“Saya memang sudah melihat dan mempelajari rekaman pertarungan dia (Cristian Rafael Coria) tetapi belum begitu banyak. Saya lihat dia petinju yang bagus,” katanya.
Menurut dia petinju Argentina itu memiliki pukulan yang komplit, ini yang harus diwaspadai. “Dia (Cristian Rafael) merupakan petinju yang bagus dan saya yang harus ekstra saat menghadapi dia,” kata ia menegaskan.
Cristian Rafael Coria yang dijuluki El Zorro ini memiliki rekor bertarung 24 kali menang (sembilan di antaranya dengan KO) kalah empat kali dan seri dua kali. Petinju Argentina ini sekarang berusia 33 tahun (kelahiran 2 September 1982). Sementara itu Daud Yordan kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 ini memiliki rekor bertarung 35 kali menang (24 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah.
Pertarungan melawan petinju Argentina ini bukan yang pertama bagi Daud Yordan karena sebelumnya yang bersangkutan juga sudah pernah melawan petinju Argentina yaitu Daniel Eduardo Brizuela di Australia, 6 Juli 2013. Pada pertarungan yang dimenangkan oleh Daud Yordan tersebut dalam rangka perebutan gelar juara dunia kelas ringan IBO.
Ketika ditanya soal persiapan menghadapi El Zorro tersebut, Daud Yordan mengatakan, dirinya akan menjalani latihan di Bali hingga menjelang pertarungan tersebut.
“Sekarang saya sudah berada di Bali untuk persiapan pertarungan mendatang,” katanya.
Selama berada di Bali, Daud Yordan bakal ditangani Craig Christian (mantan pelatih dan manajer Chris John). Persiapan yang sama juga dilakukan Daud Yordan menjelang pertarungan melawan petinju Jepang Yoshitaka Kato di Jakarta, pada 5 Februari 2016.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara