Jakarta, Aktual.com – Ketua Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab, mempertanyakan rencana Pemprov DKI Jakarta yang ingin menggusur pemukiman Kampung Luar Batang di Penjaringan, Jakarta Utara.
“Jadi kalau mereka mau digusur, mau dibikin apa? Mau dibikin apartemen, mall?” tanya Rizieq di Gedung DPRD, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (4/4).
Rizieq juga menilai, rencana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang katanya akan menyisakan Makam dan Masjid Kramat Luar Batang dari penggusuran adalah bentuk penghapusan nilai budaya dan sejarah yang telah melekat sejak ratusan tahun.
“Ahok mesti belajar historis Jakarta. Luar Batang itu bukan cuma makam dan masjid, tapi juga masyarakatnya. Itu meninggalkan budaya yang luar biasa,” tambah dia.
Selain itu, Rizieq juga menyindir Gubernur Ahok, jika Kampung Luar Batang digusur, Ahok akan membangun perumahan kelas elit yang diperuntukkan kalangan atas yang mampu membeli apartemen mewah tersebut.
“Kemudian nanti yang tinggal di sana orang-orang calon kawan Ahok. Terus nanti siapa yang memakmurkan masjid?” tanya dia.
Hal senada juga diutarakan oleh Sekretaris Masjid Luar Batang, Daeng Mansur Amin. Kepada Aktual.com ia menuturkan, bahwasanya sudah sejak lama kawasan Luar Batang telah diincar oleh para pengembang untuk melebarkan bisnisnya.
“Ini kampung sejarah, tiap tahunnya didesak sama pembangunan properti, kalau ini mau digusur, apa nanti masjid cuma jadi museum sejarah?” ujarnya.
Pembangunan jalan inspeksi, menurut Daeng, adalah bentuk keberpihakan pemerintah kepada para pengembang properti.
“Ini kan kita diapit beberapa apartemen. Kalau katanya mau dibuat jalan inspeksi, artinya jalan itu jadi jalan penghubung antara apartemen Pluit Sea View dan deretan apartemennya Agung Podomoro. Ini sama aja memberikan prioritas ke pengembang,” katanya menambahkan.
Daeng melanjutkan, bahwa dana CSR yang digunakan dalam pembangunan Ruang Terbuka Hijau di Kampung Luar Batang, patut dipertanyakan. “Tidak ada makan siang gratis di negeri ini,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: