Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tidak terima dipecat dari Partai Keadilan Sejahtera saat memberikan keterangan pers di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/4). Fahri merasa tidak mempunyai kesalahan yang membuatnya harus dipecat dari partai, jika yang dipermasalahkan adalah sikap dan gaya bicaranya, maka itu tidak bisa dijadikan alasan ujarnya. FOTO: AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

Jakarta, Aktual.com — Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah mengaku mendapatkan sejumlah dukungan moril dari sejumlah koleganya baik pimpinan partai politik (Parpol) maupun lintas fraksi di DPR RI pasca munculnya surat pemecatan dari semua jenjang keanggotaan di PKS.

Tidak terkecuali dukungan itu diberikan dari mantan salah satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki.

“Saya selama ini merasa menjadi solidarity maker saja sehingga pimpinan partai teman-teman lintas fraksi bahkan pimpinan partai di luar juga kontak saya memberikan dukungan ke saya, hingga pimpinan LSM sekalipun memberi dukungan kepada saya,” kata Fahri, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (4/4).

Hal itu, sambung Fahri menujukan bahwa selama dirinya menjabat maupun berkarir di dua politik tidak pernah punya masalah dengan siapapun, bahkan tidak pernah merugikan orang lain.

“Saya merasa bukan orang yang punya masalah, saya tidak pernah nyakitin hati orang apalagi merugikan orang lain saya tidak pernah mencuri. Jadi kalau ada orang yang ingin mendukung saya ya wajar-wajar saja,” sebut dia.

Bahkan, Fahri mengaku mendapatkan pesan singkat dari mantan pimpinan KPK Taufiequrachman Ruki. Dalam pesan itu, kata dia, mengaku simpati dengan kondisi yang dihadapi saat ini.

“Bahkan yang luar biasa saya mendapatkan SMS langsung dari pak Ruki mantan pimpinan KPK yang mengatakan bahwa saya lawan sebanding yang dikagumi. Jadi orang tua seperti pak Ruki itu memberikan apresiasi kepada saya sebagai anak muda yang dia bilang kalau Fahri bicara ingin sekali membanting meja di depan dia, tetap setelah saya mendengar pelan-pelan isi pembicaraannya akan menjadi obat dan kopi pahit bagi kita semua,” ujarnya.

Fahri pun mengaku heran dengan tudingan partainya yang menjadikan salah satu sikap kritiknya kepada lembaga KPK sebagai alasan pemecatanya itu, sebab justru apa yang disampaikan mantan ketua KPK itu berbanding terbalik.

“Jadi orang seprti pak Ruki yang pernah memimpin KPK dia tau saya banyan kritik KPK pun dianya simpati, karena saya tidak jahat. Kecuali saya mengkritik KPK sambil maling tentu menjadi masalah, saya kritik KPK kan untuk kebaikan lembaga itu bukan soal kepentingan pribadi,” tandas salah satu deklarator PKS itu.

Artikel ini ditulis oleh: