Dirut PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto memberikan keterangan pers terkait likuidasi Petral Group di Jakarta, Senin (4/4). Pertamina telah melakukan formal likuidasi Petral Group yang terdiri dari Zambesi, Petral dan PES pada Februari 2016 lalu sehingga lebih cepat dari target sebelumnya yakni Juni 2016. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pras/16.

Jakarta, Aktual.com — Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto menegaskan kembali ketertarikannya untuk melibatkan Pertamina dalam pengelolaan lapangan gas abadi Blok Masela.

Dia menceritakan bahwa beberapa hari sebelum Presiden Jokowi menginstruksikan untuk membangun kilang dengan skema on shore, dirinya telah melakukan pembicaraan dengan Inpex atas niatnya itu.

“Kita udah ngomong dengan Inpex, kita menyampaikan keberminatan kita beberapa hari sebelum instruksi Presiden keluar,” ungkapnya, dalam konferensi pers di Gedung Pertamina Jl Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (4/4)

Lebih lanjut, dia mengaku bahwa saat ini proses untuk melibatkan Pertamina dalam proyek Masela masih dalam tahap kajian teknis oleh pemerintah.

Selain itu, pihak Pertamina sudah mulai diberi akses oleh Inpex untuk mempelajari berbagai data terkait yang dibutuhkan Pertamina.

“Sekarang sedang dibahas di pemerintah dan kita juga sudah mulai diberikan akses untuk mempelajari data-data,” kata Dwi.

Mengenai persentase ketertarikannya, dia mengaku masih mengkaji dan mengukur kemampuan Pertamina.

“Nanti kita lihat nilainya berapa dan kemampuan berapa, nanti tergantung kalkulasi juga, kalau kita sudah mendapatkan data berapa nilai asetnya, lalu kita akan sesuaikan, tentu saja kita ingin yang signifikan lah,” pungkas Dwi.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta