Jakarta, Aktual.com – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir ikut ambil ancang-ancang, menanggapi keputusan Presiden Joko Widodo memilih skema onshore (darat) untuk kilang LNG Blok Masela.

Yakni dengan menyiapkan sumber daya manusia di Maluku guna ikut mengelola tambang itu. Menurut dia, perusahaan harus melibatkan sumber daya manusia (SDM) yang ada di Maluku. Sehingga masyarakat setempat bisa berperan lebih besar dalam pengelolaan sumber daya alam di daerahnya sendiri.

Sebagai Menristekdikti, Nasir mengaku merupakan tugas dan tanggungjawabnya untuk mempersiapkan SDM yang handal dari Maluku dalam pengelolaan tambang tersebut. “Jangan sampai masyarakat Maluku jadi penonton saja,” kata dia, di Jakarta, Selasa (5/4).

Untuk langkah kongkrit mempersiapkan SDM, Nasir mengaku telah menggandeng Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Universitas Pattimura dan Politeknik Ambon dalam program mempersiapkan tenaga ahli. “Saya sudah sampaikan, ke depan tugas berat rektor adalah bagaimana menyiapkan SDM bagi rakyat Maluku,” kata dia.

Dia menambahkan, program penyiapan SDM untuk pembangunan dan pengoperasian Blok Masela dirancang secara khusus sehingga proses rekrutmen akan berbeda dari biasanya.

Program ini direncanakan akan dimulai menerima mahasiswa baru pada bulan Juli mendatang, adapun mahasiswa yang direkrut diutamakan berasal dari Maluku.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta