Jakarta, Aktual.com — Ketua fraksi Nasdem di DPRD DKI Jakarta Bestari Barus mengaku, pernah menerima satu unit mobil Toyota Alphard dari Mohamad Sanusi. Rencananya, mobil tersebut akan dia beli dari Sanusi.

“Memang saya terima mobil Alphard dari Sanusi. Tapi itu rencananya saya mau beli, bukannya gratifikasi,” kata Bestari saat dikonfirmasi, Rabu (6/4).

Dipaparkan Bestari, awalnya dia memang ingin membeli mobil Alphard. Karena tahu Sanusi memiliki showroom mobil, makanya dia meminta tolong ke Sanusi.

Sanusi pun sempat menawarkan sebuah Alphard warna hitam. Namun, karena tidak cocok, Bestari mengaku tidak jadi membelinya.

“Dia nawarin waktu itu, Alphard warna hitam. Saya tanya kilometernya sudah berapa? Katanya 80 sampai 90 ribuan km. Wah saya nggak mau. Minta cari yang mudaan.”

Setelah itu, Sanusi kembali menawarkan mobil Alphard dengan warna berbeda. Untuk yang kedua ini, Bestari setuju dan bahkan dia sudah tes mobil tersebut dengan dia bawa ke rumahnya.

Tapi, saat itu Bestari menaruh curiga lantaran mobil Alphard yang kedua itu tidak memiliki BPKB, dan bahkan STNK-nya pun diminta oleh Sanusi.

“Cuma sebulan mobil itu sama saya. Akhirnya saya kembalikan. Apalagi lagi ada kasus begini, saya takut disangkutpautkan.”

Berdasarkan informasi, dari pimpinan hingga anggota DPRD DKI memang kecipratan uang untuk pengesahan Raperda reklamasi. Sedikitnya ada 20 anggota DPRD termasuk pimpinan yang mendapatkan ‘pelicin’.

Hal itu juga menjadi fokus KPK dalam menguak kasus dugaan suap pengesahan Raperda zonasi ini.

“Iya kalau hasil penelitiannya. Kan kita itu kalau meneliti selalu mengikuti berdasarkan uangnya. Follow the money, kalau misalnya ada yang lain menerima juga, pasti akan dikembangkan,” kata Wakil Ketua KPK Laode Syarif di kantornya, Jakarta, Selasa (5/4).

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu