Jakarta, Aktual.com — Sejak mendapatkan titik jelas pembangunan Blok Masela dengan skema onshore yang telah ditetapkan oleh Presiden Jokowi, kini fokus para instansi terkait mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menggarap cadangan gas terbesar di Indonesia itu.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), I Gusti Nyoman Wiratmadja menyatakan proyek Blok Masela membutuhkan banyak tenaga ahli.

Doktor jebolan University of Kentucky, AS itu mengaku telah bertemu Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir dalam membahas pembangunan program studi baru di Maluku serta pendidikan jenis pelatihan.

“Untuk pembangunan Masela itu akan dibutuhkan tenaga kerja yang banyak sekali ya dari berbagai bidang, entah teknik, nonteknik, manajemen dan sebagainya. Itu harus disiapkan, ESDM sudah ketemu dengan Kemenristek,” tutur Wirat saat ditemui di kantornya kawasan Kuningan Jakarta, Jumat (8/4).

Seperti yang telah diberitakan Aktual.com sebelumnya, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir mengaku tidak mau lengah terhadap persoalan SDM untuk Blok Masela.

Menurutnya, dengan adanya kilang di darat, pihak perusahaan harus melibatkan sumber daya manusia (SDM) yang ada di daerah agar rakyat Maluku dapat berperan lebih besar dalam pengelolaan sumber daya alam di daerahnya (rakyat Maluku) dan bukan menjadi ‘penonton’.

Dari itu, sebagai Menristekdikti dia merasa tugas dan tanggungjawabnya untuk mempersiapkan SDM yang handal dari Maluku dalam pengelolaan tambang tersebut.

“Jangan samapai masyarakat Maluku jadi penonton,” katanya dalam jumpa pers di kantornya kasawan Senayan Jakarta Selasa (5/4)

Untuk langkah kongkrit dalam mempersiapkan SDM, dia mengaku telah menggandeng Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Universitas Pattimura dan Politeknik Ambon dalam program mempersiapkan tenaga akhli.

“Saya sudah sampaikan, kedepan tugas berat rektor bagaimana  menyiapkan SDM bagi rakyat Maluku,” tegasnya.

Dia menambahkan, program penyiapan SDM untuk pembangunan dan pengoperasian Blok Masela dirancang secara khusus sehingga proses rekrutmen akan berbeda dari biasanya.

Program ini direncanakan akan mulai menerima mahasiswa baru pada bulan Juli mendatang, adapun mahasiswa yang direkrut diutamakan berasal dari Maluku.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan