Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo mempunyai instrumen-instrumen tersendiri untuk menentukan rencana perombakan Kabinet Jilid II yang wacananya akan dilakukan dalam waktu dekat. Instrumen-instrumen ini bekerja dengan baik memberikan penilaian terhadap kinerja pembantu Presiden di kabinet.

Demikian disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira, saat dihubungi Aktual.com, Jumat (8/4). PDIP tidak dalam posisi memberikan masukan, apalagi mengintervensi Presiden, sebab bagaimanapun reshuffle adalah hak penuh Presiden Jokowi.

Andreas enggan berkomentar saat disinggung adanya protes demi protes masyarakat dalam rekrutmen pendamping desa.

Hanya saja, ia menekankan bahwa publik sekarang sudah cerdas dalam mensikapi suatu permasalahan. Termasuk adanya penilaian bahwa proses rekrutmen pendamping desa menguntungkan partai tertentu secara politik.

“Presiden kan punya instrumen yang bekerja, semua pasti akan dipertimbangkan Presiden. Kita tidak mau mendahului, biarkan Presiden yang menentukan sendiri siapa yang layak dirombak dan siapa yang layak dipertahankan,” jelasnya.

Apakah PDIP akan menyorongkan kadernya kepada Presiden dalam perombakan kabinet kali ini? Andreas lagi-lagi enggan berkomentar.

“Kita serahkan semuanya kepada Presiden, Presiden lebih tahu siapa saja yang layak direshuffle,” kata Andreas.

Artikel ini ditulis oleh: