Jakarta, Aktual.com – Ratusan pasang mata memandang geram kepada langkah-langkah lars yang mulai memasuki pemukiman warga Akuarium, Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara.

Tak ayal, gesekan pun terjadi. Aksi saling dorong antara aparat dan warga pun berlangsung.

Kejadian tersebut tak berlangsung lama. Kedua belah pihak saling bertemu dan berdialog. Warga diwakili oleh Upi Yunita sedangkan aparat diwakili oleh Camat Penjaringan, Abdul Khalid dan Kapolsek Penjaringan, AKBP Ruddy Setiawan.

Meski dalam proses dialog tersebut belum menemui titik temu, beberapa alat berat telah mulai menggaruk satu persatu bangunan yang berdiri di Pasar Ikan.

Proses dialog yang berlangsung alot tersebut ditemani dengan alunan tembang shalawat dan tasbih. Mereka yang bershalawat menggelar terpal biru sambil saling menyilangkan tangan. Tak ada yang berlari.

“Kami akan meninggalkan kampung Akuarium, jika bapak dan ibu melangkahi mayat kami bersama,” koar Upi Yupita pada ratusan aparat.

Akibat proses dialog yang terlalu alot, kericuhan pun kembali terjadi. Ratusan aparat menerjang paksa barikade warga yang sedang melantunkan shalawat.

Beberapa warga menangis bahkan pingsan oleh tindakan represif aparat. Ada pula warga yang diamankan oleh aparat yang menggunakan baju Turn Back Crime. Saat ini, koordinator warga, Upi Yunita tengah dibawa oleh sepasang Polwan menuju posko tiga pilar.

Artikel ini ditulis oleh: