Sejumlah pengunjung menerobos garis polisi yang dipasang di semburan air bercampur lumpur di Desa Jari, Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (10/4). Semburan air bercampur lumpur, sejak empat hari lalu, bertambah di empat lokasi, yang semula hanya satu lokasi dengan debit semburan yang semakin membesar. ANTARA FOTO/Aguk Sudarmojo/pd/16. *** Local Caption *** BOJONEGORO, JAWA TIMUR

Bojonegoro, Aktual.com – Semburan lumpur di Desa Jari, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang semula satu liter per detik mengecil menjadi 0,5 liter per detik sejak Senin (11/4).

Kepala Seksi Ketenteraman Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat Kecamatan Gondang, Bojonegoro Eko Wage di Bojonegoro, mengatakan, besarnya debit semburan menjadi 0,5 liter per detik, diketahui berdasarkan perhitungan Tim Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Tim Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang terdiri dari Dinas ESDM dan Badan Lingkungan Hidup (BLH), katanya, telah meninjau lokasi sehari lalu, sekaligus melakukan perhitungan debit semburan lumpur bercampur air.

“Perhitungan debit semburan dilakukan Senin (11/4) sore hari. Dinas ESDM dan BLH Jawa Timur, juga memberikan gambaran bahwa semburan lumpur bercampur air di Jari, akan hilang sendiri,” jelas dia, Selasa (12/4).

Hal itu, katanya, juga berdasarkan kejadian serupa yang pernah terjadi di Nganjuk, berupa semburan lumpur bercampur air, yang juga kemudian menghilang.

Meski demikian, katanya, semburan lumpur bercampur air yang ada di lokasi perlu diatur langsung masuk ke sungai di desa setempat, agar tidak melebar ke areal pertanian di kawasan hutan di sekitarnya.

“Kalau alirannya diluruskan akan langsung masuk sungai,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara